AdvetorialKutimTerkini

Ardiansyah: Harus Ada Perubahan Trend Wisata di Kutim

JEJAKKHATULISTIWA.CO.ID, KUTAI TIMUR- Dinas Pariwisata (Dispar) Kutai Timur (Kutim) gelar pelatihan desain pengemasan produk wisata, workshop pengembangan SDM dan penguatan kelembagaan pokdarwis/desa wisata. Puluhan peserta ikut hadir termasuk kepala desa di Kutim. Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman tegaskan harus ada perubahan trend wisata di Kutim.

“Usai ikuti pelatihan selama empat hari ini harusnya ada perubahan yang dibawa ketempat masing-masing. Misalnya pengembangan pariwisata yang dapat menarik wisatawan dari luar desa,” ujar Ardiansyah. Selasa (31/5/2022).

Para peserta yang hadir diperlukan mampu meningkatkan peran. Karena berdasarkan informasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada September mendatang akan menjadi tahun kunjungan pariwisata.

“Para pokdarwis diberikan materi berkaitan langkah pengembangan desa wisata, diberikan arahan tentang menjual paket wisata. Kita harus bisa menggali potensi sebagai nilai jual wisata. Sehingga para tamu dapat merasa sensasi setelah dari tempat kita,” pungkasnya.

Dengan adanya wisatawan dari luar desa atau kecamatan maka perputaran ekonomi kerakyatan dapat berjalan. Menurut Ardiansyah dalam desa wisata yang menjadi hal terpenting ialah bagaimana caranya masyarakat sekitar harus hidup.

“Pada dasarnya Pemkab Kutim sangat mendukung pariwisata yang ada. PR besar kita ialah infrastruktur itu semua pelan pelan kita benahi karena memang masuk dalam program kepemimpinan kita menata kembali untuk semua,” tambahnya.

Desa wisata sebagai wadah langsung bagi masyarakat akan kesadaran adanya potensi dan terciptanya Sapta Pesona juga sebagai unsur kemitraan Pemda dalam upaya perwujudan dan pengembangan kepariwisataan. Untuk membangun desa wisata harus memperhatikan nilai lokal yang terkandung didalamnya karena hal tersebut menjadi kata kunci.

“Desa wisata itu berbeda dengan daya tarik wisata karena mengembangkan desa wisata harus memperhatikan seluruh kawasan dan komponen didalamnya seperti ekosistem jadi bukan hanya terfokus pada satu atraksi saja,” tandasnya.(adv JK)

Editor

Menyajikan berita yang aktual dan terpercaya

Related Articles

Back to top button
error: Content is protected !!