Bupati Kutim Tegaskan Disnaker Agar Revisi Ulang Soal Lowker Kobexindo
JEJAKKHATULISTIWA.CO.ID, KUTIM- Berdirinya PT Kobexindo Cement di Desa Selangkau dan Desa Sekerat di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kaltim yang diharapkan dapat menjadi peluang kerja bagi tenaga kerja lokal ternyata semu. Bagaimana tidak salah satu syarat bagi pelamar kerja ialah harus pandai berbahasa Mandarin.
Ramai beredar di media sosial Surat dengan nomor: 102/PT.KC-HR/V/2021 perihal laporan lowongan pekerjaan yang ditujukan kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinaskertrans) Kutim, (27/5/2021) lalu.
Dalam surat edaran itu berisikan bahwa PT Kobexindo Cement sedang membutuhkan tenaga kerja sebanyak 20 orang. Yang terurai sebagai operator compact SIO 2 orang, operator loader SIO 4 orang, driver fuel truck (SIM A, B), operator mixer 3 orang dan harus menguasai bahasa Mandarin, operator forklift 4 orang, operator mesin agregat 3 orang yang juga diwajibkan menguasai bahasa Mandarin, pengawas beaching plant 3 orang.
Dalam kesempatan tertentu, media jejakkhatulistiwa.co.id mencoba menanyakan hal itu kepada Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman. Menurutnya hal itu tidaklah tepat karena PT Kobexindo Cement berdiri di Indonesia maka wajiblah baginya menggunakan bahasa Indonesia dan mengutamakan tenaga kerja lokal.
“Kita sudah panggil Dinaskertrans Kutim agar merevisi dan mengklarifikasi kabar yang beredar luas dikalangan masyarakat,” ucapnya usai menghadiri acara pembubaran panitia galang dana Mawakal. Senin (7/6/2021).
Ardiansyah pun menegaskan tidak ada hubungannya pelamar kerja lokal harus bisa berbahasa Mandarin, karena bukan dari pihak sini yang akan dikirim ke Cina sehingga mengharuskan menguasai bahasa asing. Tetapi wajiblah berbahasa Indonesia.
“Itu tidak pas aturan atau syarat seperti itu. Kita sudah tegaskan Disnakertrans harus merevisi lagi karena sangat tidak pas,” tegasnya.(ADV/JK)
