Gandeng Puskesmas Teluk Lingga, BINDA Kaltim Gelar Vaksinasi Massal
JEJAKKHATULISTIWA.CO.ID, KUTAI TIMUR – Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) Kalimantan Timur (Kaltim) gandeng Puskesmas Teluk Lingga untuk lakukan serbuan vaksinasi massal yang menyasar anak-anak hingga lansia. Giat itu berlangsung di UPT Puskesmas Teluk Lingga. Senin (11/7/2022).
Kepala UPT Puskesmas Teluk Lingga drg Sri Endrayati mengatakan giat vaksinasi akan berlangsung selama dua hari 11-12 Juli 2022. Ia pun mengajak masyarakat untuk tuntaskan vaksin primer maupun booster.
“Ini vaksin serentak, untuk kolaborasi Puskesmas Teluk Lingga dengan BINDA Kaltim ini sudah yang kesekian kalinya. Alhamdulillah untuk peserta vaksin cukup banyak,” ujar drg Sri Endrayati diruang kerjanya.
Selain itu ia juga mengatakan, Binda Kaltim bekerjasama dengan pemerintah daerah terus berupaya memutus rantai penyebaran Covid-19 serta mengantisipasi adanya vaksin kadaluarsa di Kaltim, khususnya Kutim.
Untuk jenis vaksin yang digunakan, drg Sri Endrayati menyampaikan ada vaksin Sinovac, Moderna, dan Astrazeneca. Sementara berdasarkan informasi di lapangan banyak dari kalangan masyarakat mencari jenis vaksin Pfizer, sementara untuk Pfizer itu agak sulit didapat dan masa expired/kadaluarsa nya terbilang cepat. Pun demikian dengan perlakuannya harus khusus tidak boleh terguncang. “Pfizer banyak yang cari jadi jika ada Pfizer harus langsung digunakan,” imbuhnya.
Ditanya soal target vaksinasi hari ini, drg Sri Endrayati menjelaskan tidak ada target, selama ada peserta vaksin yang datang maka akan terus dilayani. Untuk hari ini pun kata wanita berhijab ini kebanyakan dari peserta vaksin melakukan vaksinasi ketiga atau booster.
“Hanya beberapa orang saja yang vaksin pertama dan kedua. Kebanyakan booster, untuk jarak vaksinasi primer ke booster minimal tiga bulan, berbeda dengan vaksin pertama mau lanjut vaksin kedua, itu jaraknya atau tenggang waktunya harus pas bila tidak maka vaksin harus diulang lagi,” jelasnya.
Ia pun memaparkan bila masyarakat vaksin pertama nya menggunakan Sinovac, Moderna, Astrazeneca, atau Pfizer maka bila ingin booster boleh menggunakan jenis booster yang berbeda. “Jadi misalnya vaksin pertama kedua gunakan Sinovac atau lainnya pas booster boleh pakai jenis vaksin yang berbeda,” pungkasnya.
Berbeda halnya dengan Moderna. Jenis vaksin ini harus sama mulai dari vaksin pertama, kedua hingga booster. Moderna kurang lebih sama dengan Pfizer, dosis pertama vaksin Moderna juga bisa memberi perlindungan hingga 80 persen, kisarannya ada di angka 43,5-84,5 persen.
“Intinya jangan takut vaksin, vaksin sudah jadi kebutuhan masyarakat, selain menjadi salah satu syarat pelaku perjalanan, sekolah tatap muka, atau bekerja ya,” tandasnya. (JK)