KutimPemerintahanTerkini

Kekhawatiran Kades Sepaso Timur Terjawab, Dinas PU Akan Pasang Papan Peringatan

JEJAKKHATULISTIWA.CO.ID KUTIM-
Konstruksi jembatan yang rampung pada awal tahun 2021 diketahui telah melendut sehingga menimbulkan kekhawatiran. Jembatan rangka baja yang menghubungkan antara Desa Sepaso dan Sepaso Timur Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutim dikabarkan sudah ditutup beberapa waktu lalu.

Namun disayangkan penutupan itu hanya sementara waktu, Jembatan Hijau pun kembali dipergunakan untuk mobilisasi pejalan kaki. Bagaimana tidak jembatan itu menjadi penghubung terdekat bagi pejalan kaki khusunya bagi anak-anak sekolah.

Seperti dikonfirmasi ke Kepala Desa Sepaso Timur Agus Susanto imbauan untuk tidak menggunakan Jembatan Hijau, pihak kontraktor menyurat ke desa bahwa akan menutup pada 4/2 lalu.

“Ditutup sebentar saja dan penutupan pun hanya dipalang kayu saja, otomatis dibuka warga. Dan lagi desa tidak ada di perintahkan untuk menutup untuk itu kita dilema kita mau tutup tapi perintah tak ada, jika tidak ditutup warga khawatir karena jembatan semakin melendut, kalau ditutup pejalan kaki, anak-anak mengaji bagaimana,” ungkap Agus.

Menjawab kekhawatiran tersebut Kasi Perencanaan Teknis, Dinas Pekerja Umum (PU), Asran Lode mengabarkan untuk perbaikan jembatan akan dilaksanakan pada bulan Mei 2021.

“Dari pihak kontruksi memberikan dua opsi untuk perbaikan dipasang tiang ditengahnya jembatan atau ditambah dua tiang dengan jarak satu meter dari tiang yang sudah ada. Tapi kalau menurut saya yang opsi kedua,” jelas Asran Lode.

Lebih lanjut dikatakan, bila dipasang tiang dibagian tengah jembatan maka kekhawatiran soal melendutnya jembatan akan hilang namun akan muncul masalah lain, tetapi jika dipasang dua tiang tambahan maka jarak lendutan jembatan akan berkurang dan topangan tiang bisa dipastikan kuat.

“Saya sarankan opsi kedua saja penopang ditambah agar jarak lendutan diperpendek. Dan juga akan dipasangi papan peringatan disitu,” tambahnya.

Papan imbauan nantinya akan berisikan peringatan batas maksimal bagi para pejalan kaki atau larangan untuk tidak melintasi selama perbaikan belum dilakukan.

“Nanti saya kabari apakah dipasang imbauan batas maksimal bagi yang lewat atau larangan agar tidak menggunakan jembatan sebelum dibenahi,” tutupnya.(Jk)

Editor

Menyajikan berita yang aktual dan terpercaya

Related Articles

Back to top button
error: Content is protected !!