JEJAKKHATULISTIWA.CO.ID, KUTIM- Ketua Organisasi Masyarakat (Ormas) Gerakan Pemuda Asli Kalimantan (Gepak) Bengalon, Syaifullah atau yang karib disapa Ipul menyatakan ketidaksetujuannya adanya kegiatan perusahaan yang tidak sesuai dengan keinginan masyarakat lokal.
Beberapa perusahaan raksasa telah berdiri di Tanah Tuah Untung Banua namun tak sedikit yang melakukan kesewenang-wenangan kepada masyarakat lokal. Terlebih soal perebutan lahan tak sedikit penyerobotan dilakukan tanpa izin dari pihak yang bersangkutan.
Sebagian Ketua Ormas ia pun menyuarakan keluhan masyarakat lokal kepada pihak perusahaan, dan mempertanyakan dimana bukti sinergitas yang selalu digaungkan.
“Saya tidak setuju adanya kegiatan perusahaan yang tidak sesuai dengan keinginan masyarakat lokal, apalagi perusahaan besar harusnya lebih profesional dalam menyikapi masalah dilapangan,” katanya.
Ditegaskannya, juga terkait komunikasi yang bisa menimbulkan kisruh dimasyarakat, seharusnya perusahaan betul-betul bersinergi dulu dengan masyarakat asli atau lokal yang paham sejarah Bengalon.
Sinergitas dalam capaian hasil berarti kerjasama berbagai unsur, bagian, kelompok, fungsi, instansi atau lembaga untuk mendapat capaian hasil yang lebih baik dan lebih besar.
“Banyak yang di hasilkan dari bersinergi diantaranya adalah terciptanya saling menghargai dan pelaksanaan tugas atau kewajiban menjadi lebih maksimal dan efisien. Jika hal itu benar dipraktikkan harusnya tidak ada kisruh yang muncul seperti di PT BCIP dan Kobexindo,” tegasnya.
Ia pun berharap jangan sampai masyarakat dan perusahaan bersitegang, dan meminta seperti apa bukti sinergitas perusahaan kepada pemangku kebijakan daerah.
