AdvetorialKutai TimurPemerintahanTerkini

Pemkab Kutim Gelontorkan Rp. 6 Miliar untuk Inventarisasi Pariwisata

JEJAKKHATULISTIWA.CO.ID, KUTAI TIMUR – Saat ini Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) sudah menggelontorkan dana sebesar Rp. 6 miliar untuk inventarisasi pariwisata di Kutim. Hal itu dikatakan Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang dalam acara seleksi Duta Budaya 2022 di Ruang Meranti Kantor Bupati. Kamis (23/6/2022).

“Saat ini Pemkab Kutim sedang menginventarisasi semua potensi pariwisata, contohnya Pulau Miang tahun ini saja sudah Rp 6 miliar baik itu dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD), pokok pikiran (Pokir), juga bantuan keuangan (Bankeu),” katanya.

Dana itu kata Kasmidi, untuk membangun fasilitas penunjang kegiatan apa saja, juga ada program dari pihak ketiga dalam bentuk corporate social responsibility (CSR). “Dua hari lalu saya bawa PT KPC kesana bangun UMKM untuk penunjang kegiatan pariwisata disana,” imbuhnya.

Jika tidak ada kendala, pekan depan Kasmidi ke Kecamatan Sangkulirang untuk menggelar acara festival Pulau Miang. Ditambah lagi dengan adanya rencana Sail Sangkulirang 2024. “Jadi kita hidupkan kembali semua potensi pariwisata dengan adanya festival, adat budaya. Sehingga muaranya ketika pengunjung datang selain dapat menikmati tempat wisata, bisa belajar dan mengekspos kegiatan di Kutim,” jelasnya.

Contohnya saja seperti di Jember, wilayahnya kecil tapi sumber pendapatan asli daerah (PAD) besar, sementara Kutim memiliki potensi wisata yang lengkap. Ada wisata hutan, gunung, laut, bawah laut, pantai, air terjun, dan goa. Sektor pariwisata dapat menjadi sektor unggulan sehingga memberikan dampak ekonomi terhadap PAD Kutim.

“Meskipun belum menjadi sektor unggulan namun pariwisata merupakan sektor prospektif untuk dikembangkan, didukung untuk pembangunan perekonomian kedepannya,” ungkapnya.

Adapun strategi pengembangan ke depannya difokuskan pada peningkatan keunikan Kabupaten Kutim sebagai destinasi wisata melalui pengembangan kawasan wisata berbasis partisipasi masyarakat, pembinaan masyarakat yang sadar wisata, diversifikasi produk wisata yang bisa menjadi ciri khas daerah dibanding daerah lainnya. Menumbuhkan gerakan sadar wisata seperti tradisi mudik atau pulang kampung untuk melestarikan budaya lokal sebagai keunikan wisata dan peningkatan promosi dan publikasi. (ADV/JK/KOMINFO)

Editor

Menyajikan berita yang aktual dan terpercaya

Related Articles

Back to top button
error: Content is protected !!