Rumah Warga Bantaran Sungai Sangatta Dicanangkan Pemkab Kutim Untuk Dicat Warna-Warni
JEJAKKHATULISTIWA.CO.ID KUTIM- Usai rampungnya Jembatan Masabang penghubung antara Kecamatan Sangatta Utara dan Selatan kini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim, Kaltim mencanangkan akan mendata rumah-rumah warga di bantaran Sungai Sangatta guna menata kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) agar terlihat cantik dan menarik.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang dihadapan warga yang hadir dalam peresmian Jembatan Masabang (Sangatta Lama) kemarin (12/4). Rumah warga nantinya akan didata oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) atau Dinas Pariwisata (Dispar).
“Sebulan yang lalu saya kembali mengkomunikasikan dengan salah satu pengusaha cat dari Surabaya, jika nanti ada petugas yang datang untuk meminta data luas rumah tolong dibantu agar kita bersama-sama mempercantik kawasan kita,” ungkap Kasmidi.
Perusahaan cat dari Surabaya itu dari Cat Avian, dikabarkan mereka akan memberikan bantuan CSR nya bagi warga bantaran sungai selain mempercantik jembatan juga memperindah pemandangan sungai.
“Hal tersebut dilakukan sebagai upaya menata Kota Sangatta termasuk penataan kawasan DAS agar tidak terlihat kumuh,” tukasnya.
Rumah warga yang sudah didata tersebut, katanya, nantinya akan dicat beraneka ragam warna terang seperti merah, hijau, orange, pink, kuning, biru langit dan warna cerah lainnya.
“Warnanya harus yang terang agar sedap dipandang mata,” imbuhnya.
Keinginan pasangan ASKB Kutim untuk menata kembali untuk semua saat ini sudah mulai berjalan, upaya Pemkab Kutim untuk mengembalikan kebersihan sungai haruslah dibantu oleh masyarakat karena tidak mungkin jika hanya pemerintah yang bergerak sendiri tanpa bantuan masyarakat untuk bersama menata Kutim lebih baik. Dengan tidak membuang sampah kesungai maka secara tidak langsung masyarakat sudah ikut berkontribusi membangun Kutim.
“Kita ingin mengembalikan kebersihan sungai seperti dulu, semua orang bisa menikmati kejernihan sungai pada waktu dulu sementara sekarang sudah dicemari limbah industri kecil maupun sampah rumah tangga. Ini menjadi PR bagi kami untuk mengembalikan keadaan sungai seperti dulu dengan cara dipercantik dulu kawasan bantaran sungai agar mindset masyarakat bisa berubah seiring berjalannya waktu,” paparnya.(adv/JK)