KaltimKutimTerkini

Sangatta Ku di Peluk Banjir

JEJAKKHATULISTIWA.CO.ID, SANGATTA-Artikel – Kotaku Kota Batu Bara Sungai Sangatta membelah dua antar Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan, gorong-gorong yang kukira kokoh ternyata rapuh tersumbat sampahnya kota.

Pernah sejuk, pepohonan hijau mengitari tempat luas di kotaku, banyak cerita suku dan budaya lahir dari tempat ini. Negeri yang dulu elok kini perlahan sirna.

Saat kotaku mulai ramai sang perusahaan datang berburu lahan untuk investasi dunia, semak belukar, kanopi hutan tumbuh dengan rimbun banyaknya resapan air menjadi penjaga alam. Tapi itu dulu.

Ya itu hanya nostalgia lama. Kotaku di peluk banjir mata air Sungai Sangatta mengamuk, langit menangis meluluh lantakkan keserakahan manusia. Air punya tenaganya sendiri kecerdasan alami mengalir memenuhi daratan kotaku.

Tapi mengapa banjir itu begitu cepat, air begitu erat memeluk kotaku bukan curah hujan yang salah, tapi bumi menangis digunduli hingga resapan bumiku menipis. Apakah benar kata mereka akibat keserakahan manusia merubah tatanan. Tapi mereka selalu menjawab dengan dalil dan dalil yang benar menurut mereka.

Tak ada resapan bumi di cor dan di aspal hutan hijau digunduli demi mengeruk isi perut bumi. Lalu siapa yang akan menyalahkan siapa, siapa menuntut kemana, dan siapa yang akan bertanggung jawab.

Apakah kita hanya bisa pasrah. Iya itulah mereka orang kecil pinggiran hanya mampu mengalah dan menengadah ke langit. Semoga banjir tak kembali memeluk kotaku. Berikan kami kesempatan merasakan kesejahteraan bukan dipeluk derita. (JK)

Editor

Menyajikan berita yang aktual dan terpercaya

Related Articles

Back to top button
error: Content is protected !!