AdvetorialKutimTerkiniWisata dan Kuliner

Surga Wisata Goa Sampe Marta Dibalik Rimbunnya Hutan Taman Nasional Kutim

JEJAKKHATULISTIWA.CO.ID, KUTIM-
Kabupaten Kutai Timur (Kutim) yang dikenal banyak orang sebagai Kota Tambang ternyata menyimpan banyak surga wisata, selain lautnya yang luas dan indah, hutan rindang dengan kanopi pohon-pohon besar menjulang tinggi namun terdapat banyak pula goa-goa karst nan indah.

Salah satunya Goa Sampe Marta, goa ini memang belum santer terdengar dikalangan masyarakat luar bahkan Kutim sendiri. Goa Sampe Marta terletak di Kecamatan Teluk Pandan, Desa Martadinata, Kutim, Kaltim.

Meski masih masuk dalam kawasan Taman Nasional Kutim (TNK) namun jarak tempuh ke goa ini cukup berjalan kaki kurang lebih 1 jam untuk sampai di mulut goa. Jalurnya berupa kontur tanah dengan jalan setapak turun naik perbukitan sekitar 2,5 kilometer etape yang harus dilalui.

Seharusnya goa ini populer, selain karena aksesnya yang dekat dengan Kota Sangatta juga rute jalan yang tidak begitu ekstrim.

Nama Sampe Marta berasal dari penemu goa ini yakni seorang petani pendatang asal Kabupaten Tana Toraja (Tator) Sulawesi Selatan (Sulsel) pada tahun 2016 yang merantau ke Kutim.

Sementara Marta dari nama desa itu sendiri. Lelaki tua berusia 73 tahun ini secara tidak sengaja menemukan goa yang masuk di dalam kawasan TNK itu ketika areal hutan terbakar.

“Kala itu tengah terjadi kebakaran hutan pada musim kemarau panjang, disaat itu juga ada sekitar 50 orang petugas patroli mendatangi saya namun saya tidak ada, akibat takut saya lari menerabas hutan belantara hingga akhirnya saya tersesat dan berada di sebuah goa batu karst,” ucap Pak Sampe.

Petani buah nanas ini pun terkejut ketika menyadari dirinya berada di dalam goa. Selama seminggu ia bersembunyi di Goa Sampe Marta ia pun bertahan hidup dengan mencari sumber makanan di area sekitar goa.

Hingga kini, sudah sebagian para penggiat alam dan traveler dari Sangatta, Bontang dan luar Kutim sudah menikmati eksotisnya Goa Sampe Marta. Bahkan ada wisatawan mancanegara berasal dari Amerika Serikat dan Jerman yang telah menjajakan kakinya di Goa Sampe Marta.

“Ini goa milik semua, untuk dinikmati semua orang yang menyukai goa. Saya titip pesan mari bersama-sama menjaga kelestarian Goa Sampe Marta,” terangnya.

Selanjutnya, untuk pengembangan pengelolaan Goa Sampe Marta, ia meminta kepada pemerintah daerah (Pemda) Kutim dan instansi terkait bisa memberikan perhatian lebih agar keajaiban goa karst ini bisa digaungkan menjadi destinasi populer minat khusus.

“Semoga ada program nyata dari pemerintah daerah. Kutim itu surganya karst yang dianugerahi Tuhan Yang Maha Esa,” pintanya.(adv/jk)

Editor

Menyajikan berita yang aktual dan terpercaya

Related Articles

Back to top button
error: Content is protected !!