Terkini

Tim Pencari Korban Monster Bengalon Masih Belum Menemukan Titik Terang

JEJAK KHATULISTIWA.CO.ID,BENGALON – Upaya pencarian korban keganasan monster Bengalon masih belum menemukan titik terang. Hingga hari keenam tim gabungan masih menyusuri Sungai Bengalon.

Tim terbagi menjadi beberapa kelompok, ada yang menggunakan speed boat dan ketinting. Masyarakat sekitar pun ikut andil dalam hal ini.

Kepala Desa Sepaso Timur, Agus Susanto sangat mengapresiasi kinerja tim gabungan pencari korban yang tak pantang menyerah demi menemukan korban. Ardiansyah bin Adi bocah kelas dua sekolah dasar yang menghilang sejak hari Kamis (14/1/2021) di Sungai Lembak. Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kaltim.

“Terimakasih kepada tim gabungan pencari korban yang tak kenal lelah, juga kepada masyarakat yang ikut mencari keberadaan Ardi hingga saat ini. Ada juga bantuan tenaga dari desa tetangga ikut mencari anak ini,” ujar Agus Susanto. Selasa (19/1/2021).

Lebih lanjut dikatakan, warga Desa Sepaso Timur pun mengadakan tahlilan dan doa bersama agar korban segera ditemukan apapun kondisinya. Selain itu santunan pun sudah diberikan kepada keluarga korban.

“Kita sudah gelar tahlilan dan doa bersama, santunan juga kita berikan. Dan malam ini secara pribadi saya juga akan memberikan santunan kepada keluarga korban. Dari desa juga terus mendampingi pihak keluarga,” tambahnya.

Danramil 0909-06/Bengalon Kapten Inf Sajani menegaskan pencarian korban akan terus berlanjut hingga korban ditemukan. Meskipun sudah memasuki hari keenam.

“Kalau sesuai SOP kan 7 hari pencarian korban, sementara korban ini masih belum ditemukan. Kita akan berkoordinasi untuk menambah jumlah hari untuk 7 hari berikutnya mencari korban ini,” tegasnya.

Lokasi pencarian pun akan diperluas hingga radius 10 kilometer dari titik lokasi kejadian. Selain itu akan menyusuri anak sungai karena ada kemungkinan hewan ganas ini menyimpan korbannya hingga membusuk sebelum benar-benar menelan mangsanya.

“Ada yang ke hulu dan hilir, dan menyusuri Sungai Lembak karena bisa jadi korban dibawa kedalam jalur Sungai Lembak. Insting hewan kebanyakan tidak langsung memakan mangsanya pasti ia muntahkan disuatu tempat, sampai agak berbau tak sedap barulah ia habiskan,” tandasnya.

Meskipun kecil kemungkinannya, namun Tim Gabungan pencari korban akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan korban. Tim Gabungan pun akan terus berpatroli menyusuri sungai hingga malam hari. Sementara untuk posko akan tetap ada hingga korban ditemukan.

“Nantinya setelah hari ketujuh apakah jam patrolinya diubah menjadi per 2 jam sekali untuk bergerak atau bagaimana. Tapi tetap pagi, siang, sore dan malam hari Tim Gabungan pencari korban akan terus berusaha menemukan Ardi,” pungkasnya.(Fitri)

Editor

Menyajikan berita yang aktual dan terpercaya

Related Articles

Back to top button