Wabup Kutim Kampanyekan Cegah Stunting Dari Hulu ke Hilir

JEJAKKHATULISTIWA.CO.ID, Kutai Timur – Pencegahan stunting terus diupayakan Pemerintah Kabupaten Kutim mulai dari menggaungkan lima pilar percepatan penurunanĀ stunting yakni: komitmen dan visi pimpinan, sosialisasi dan komunikasi perubahan perilaku, konvergensi, koordinasi, dan konsultasi program pusat, daerah hingga desa, ketahanan pangan dan gizi, serta pemantauan dan evaluasi. Kali ini Kasmidi Bulang, Wakil Bupati Kutim mengkampanyekan cegah stunting dengan tema “Cegah stunting dari hulu ke hilir” di Kecamatan Sangkulirang.
“Alhamdulillah, pagi tadi saya bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana mengkampanyekan pencegahan stunting pada usia remaja, kali ini saya mengunjungi SMA Negeri 1 Sangkulirang. Adik-adik siswa dan siswi sekolah sangat antusias dalam mengikuti kampanye pencegahan stunting,” ujar Kasmidi. Senin (14/11/2022).
Usia Remaja dinilai perlu memahami soal bahaya stunting dan cara mencegahnya, dirinya mengajak para siswa dan siswi di sekolah SMA Negeri 1 Sangkulirang untuk ikut mencegah stunting melalui kampanye bertajuk “cegah stunting dari hulu ke hilir.”
“Persentase penurunan angkaĀ
stuntingĀ secara nasional maupun provinsi bisa kita capai dengan cara kita membangun kerja sama, kerja cerdas, dan kerja tulus,” katanya.
Menurutnya, remaja putri menjadi sasaran utama pada kampanye ini karena nantinya merekalah yang akan melahirkan generasi sehat dan bebas stunting. Memberikan motivasi pada remaja dalam percepatan penurunan stunting dan meningkatkan komitmen dalam pemahaman stunting.
āRemaja harus punya pengetahuan dan pemahaman tentang penyebab stunting. Upaya tersebut memerlukan peran serta lembaga, masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat,” pungkasnya.
Pencegahan dan penanganan stunting sejak remaja memang harus terus digaungkan, sebab pencegahan stunting dipersiapkan sejak remaja karena merupakan generasi yang berkualitas. Mencegah supaya masalah stunting tidak akan muncul lagi, kondisi stunting biasanya ditandai dengan gizi dan tinggi badan menurut umur.
āJadi anak stunting mempunyai tinggi badan lebih rendah dari standar anak untuk usia tersebut. Harapannya tidak akan bertambah jika pencegahan dilakukan sedini mungkin dari usia remaja,ā jelasnya.
Pencegahan stunting dilakukan bersama-sama, dari kegiatan stunting sebagai langkah awal untuk menyelesaikan masalah stunting secara terpadu. (ADV/Jk)