Kutai TimurKutimNasionalPolitikTerkini

Usai Resmi Dilantik, Mahyunadi Siap Kerja Keras, Cerdas, dan Iklhas

JEJAKKHATULISTIWA.CO.ID- Terdapat 68 orang di kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) periode 2023-2028 resmi dilantik tadi malam, Minggu,(26/2/2023). Di GOR Swarga Bara, Sangatta Utara. Setelah resmi dilantik sebagai Ketua DPD Perindo Kutim, Mahyunadi atau yang karib disapa Unad itu menegaskan siap bekerja keras, cerdas, dan ikhlas untuk membesarkan nama Perindo juga mengabdikan diri untuk membangun Kutim.

Dalam upacara pelantikan pengurus DPD Perindo Kutim Ketua DPD Perindo Mahyunadi, Sekertaris Nasrudin Arsyad, dan Bendahara Ari Martono serta pengurus lainnya dilantik langsung oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Provinsi Kaltim Hamdani. Pada acara ini juga dihadiri Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dan Ketua Dewan Pertimbangan Perindo Mahyudin.

Dalam amanatnya, Ketua DPW Perindo Kaltim, Hamdani mengatakan acara pelantikan ini merupakan momentum bagi Partai Perindo untuk bangkit bersatu dalam energi positif dengan semangat kebersamaan untuk mengembalikan kejayaan Partai Perindo.

“Untuk mensukseskan dan memenangkan Partai Perindo pada pemilu 2024, seluruh kader harus mendukung penuh pengurus yang baru dilantik untuk bekerja sebaik baiknya dengan mengedepankan semangat bersama,” katanya.

Senada, Ketua Dewan Pertimbangan, Mahyudin, mengaku optimis apalagi Perindo Kutim dipimpin Mahyunadi. Menurutnya daya tarik atau magnetnya ada di Mahyunadi dimana masyarakat sudah banyak mengenal sepak terjang ia didalam dunia politik dan organisasi yang ia pimpin hingga berjaya.

“Karena ini pemain lama semua, dan ada beberapa tokoh yang tidak saya sangka ternyata memilih bergabung di Perindo, Alhamdulillah. Kita optimis kalau Perindo bisa dapat kursi di tiap dapil saya rasa itu logis, tinggal bagaimana kita berjuang agar tiap dapil bisa dapat lebih dari satu kursi, karena itu juga modal untuk ikut Pilkada sehingga kita punya perahu sendiri untuk maju,” akunya.

Sementara itu, Mahyunadi usai didapuk nahkodai DPD Perindo Kutim menyimbolkan seragam yang dikenakan pada saat pelantikan. Ia bersama pengurus lainnya memilih menggunakan kemeja biasa dan celana kain berwarna hitam sebagai bukti kesederhanaan.

“Kenapa tidak memilih untuk pakai jas, ya karena buat apa bikin jas mahal-mahal mending uangnya kita gunakan untuk kepentingan bersama masyarakat. Ada tiga filosofi dari seragam yang kita kenakan, pertama ini membuktikan bahwa kita mau kerja, kedua ini pakaian standar masyarakat, ketiga ini menunjukkan efisensi dalam anggaran. Itulah tiga filosofi dari seragam kami ini,” terangnya.

Mahyunadi mengungkapkan setelah mendapat mandat sebagai Ketua DPD Perindo Kutim merupakan bukan tugas yang mudah. Pasalnya nama Perindo belum cukup memiliki jam terbang yang tinggi. Bahkan sebelum dilantik dirinya mengaku ketar ketir akan kepengurusan DPD Perindo apakah akan solid.

“Dapat amanah seperti ini sebenarnya berat karena saya ini kan siapa, tidak memiliki jabatan apa-apa. Namun saya yakin Insyaallah kita bisa berkat kerjasama dan loyalitas seluruh pengurus, saya pun harus memastikan pasca pelantikan apakah anggota kepengurusan ini akan tetap solid,” ungkapnya.

Adik kandung Mahyudin ini bukan pemain baru dalam dunia politik, sepak terjang yang diarunginya cukup mumpuni untuk membawa Perindo ke masyarakat. Pria kelahiran Balikpapan, 27 November 1972 silam itu sudah malang melintang diberbagai keorganisasian seperti pada 1996-1998 silam, Mahyunadi telah menjabat sebagai Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Sub Rayon Sangatta Utara yang merupakan sayap partai berlambang pohon beringin.

Menahkodai Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kutim periode 2001-2004. Kala itu, Mahyunadi juga menjabat sebagai Direktur PT Multi Karya Prima Persada kurun waktu 2001-2003. Berlanjut dengan dipercaya sebagai Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Kutim di tahun 2003-2008. Memimpin Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kutim periode 2006-2009. Kemudian menjadi Ketua DPD Partai Golkar Kutim, jabatan itu bahkan dinahkodai Unad untuk dua periode dari tahun 2008-2011 dan 2011-2016.

“Pada pemilihan legislatif (pileg) saya dulu 2004-2009, memutuskan terjun sebagai calon anggota  DPRD Kutim. Sebagai politikus muda, lalu pada 2009-2014 masih diberi kesempatan dari yang maha kuasa Allah SWT untuk menjabat sebagai Ketua DPRD Kutim,” tandasnya. (Jk)

Editor

Menyajikan berita yang aktual dan terpercaya

Related Articles

Back to top button