AdvetorialKukar

Disperindag akan Bangun Pergudangan di 3 Zona, Bisa untuk Menyimpan Sembako

JEJAKKHATULISTIWA.CO.ID, Kutai Kartanegara – Disperindag Kukar sedang membuat kajian strategis untuk menguatkan ketahanan pangan, kestabilan harga, dan hilirasisasi industri. Dengan membuat pergudangan di tiga zona.

Wilayah Kutai Kartanegara memiliki luas 27.263 kilometer persegi. Dari Samboja ke Marang Kayu. Dari Anggana sampai Tabang. Untuk pemenuhan bangan pangan dan sembako, serta logistik lainnya. Butuh sistem distribusi yang lebih pendek. Agar lebih menjangkau wilayah-wilayah yang jauh dari pusat kabupaten. Berujung pada amannya stok dan harga yang stabil.

Berangkat dari situ, Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar Sayyid Fathullah mengatakan. Mereka telah menyiapkan kajian untuk membangun kawasan pergudangan di tiga zona. Yakni zona pesisir, tengah, dan hulu.

Rencananya zona hulu berada di Kembang Janggut, karena di situ sering terjadi banjir. Dan dengan pergudangan itu, stok kebutuhan bisa tersedia terus. Ini akan mendukung kecamatan lainnya seperti Tabang, Muara Wis, Kenohan, Muara Muntai dan Kota Bangun.

“Seperti kemarin ada jalan putus, banjir ,dan bencana lainnya. Stok kebutuhan menipis, harga melambung. Kalau ada pergudangan, ini terantisipasi,” ujar Sayyid baru-baru ini.

Gudang itu, lanjutnya, akan menjadi sarana yang meringankan juga untuk meningkaykan perekonomian di wilayah hulu Kukar. Seperti hasil produk pertanian dan perikanan. Nantinya akan disediakan gudang penyimpanan dengan ruangan pendingin.

“Jadi harga tetap stabil, kualitas terjaga dan daya beli terjaga. Bisa juga dimanfaatkan perusahaan sehingga menyumbang PAD,” tuturnya.

Sementara zona tengah, Disperindag menargetkan berada di Loa Kulu dan Tenggarong. Sesuai riset bersama Unikarta, kawasan tersebut sangat mendukung keberadaan IKN Nusantara.

“Kami hanya menyiapkan kajian fundamentalnya bahwa di situ pas untuk menggerakkan ekonomi,” kata Sayyid.

Kalau zona pesisir direncanakan akan dibangun di Samboja, Sangasanga atau Muara Jawa. Karena ada pelabuhan laut.

“Kita telah mempersiapkan fundamental perekonomian menunjang IKN. Jadi kita tidak hanya menjadi penonton, Kukar memiliki gudang sendiri,” tegasnya.

Tahap selanjutnya ialah Disperindag Kukar akan berkoordinasi dengan ATR/BPN untuk menentukan titik koordinatnya. Setelah disurvey dan lahan tersedia. Baru akan dilakukan pembangunan.
Pembangunan pergudangan ini bisa memakai 2 opsi. Yakni dibangun oleh pemerintah atau oleh perusahaan swasta.

“Harapan kita investor (yang bangun) agar bisa meringankan beban APBD,” pungkasnya. (adv/vrn)

Editor

Menyajikan berita yang aktual dan terpercaya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
error: Content is protected !!