AdvetorialKutai TimurParlementerTerkini

Reses di Desa Margomulyo, Mayoritas Minta Perbaikan Jalan Ranpul-Sangatta

JEJAKKHATULISTIWA.CO.ID, Kutai Timur – Reses yang dilaksanakan Masdari Kidang Anggota DPRD Kutim saat di Desa Margomulyo, Kecamatan Rantau Pulung (Ranpul) menjadi perhatiannya. Pasalnya masyarakat di desa itu yang mayoritasnya bekerja sebagai petani malah tidak meminta bantuan yang berkaitan dengan pertanian, melainkan mereka meminta agar Masdari Kidang memperjuangkan infrastruktur jalan Rantau Pulung – Sangatta.

Jalan penghubung dua kecamatan itu memang terkenal dengan tingkat kerusakan yang cukup parah. Sisi jalan yang runtuh dan berlubang sungguh menyulitkan warga Kecamatan Rantau Pulung untuk melakukan mobilisasi. Kendaraan roda empat terpaksa harus memutar lewat Kecamatan Bengalon untuk sampai ke tujuan lainnya.

“Mereka itu tidak minta hand traktor, pupuk, racun rumput, atau mesin pemotong rumput. Yang mereka minta adalah perbaikan jalan penghubung karena waktu mereka banyak tersita dijalan sebab harus memutar ke Bengalon barulah ke Sangatta,” ujarnya.

Menurutnya, memberikan fasilitas jalan layak ke masyarakat merupakan hal yang wajib, karena masyarakat jugalah ujung tombak perkembangan suatu daerah. Ia menjelaskan Infrastruktur jalan di Kecamatan Rantau Pulung-Sangatta banyak yang rusak, selain aspal yang mengelupas, jalan juga banyak yang berlubang. Beberapa ruas jalan juga rusak, salah satunya disebabkan karena pergeseran tanah sehingga menyebabkan jalan aspal retak dan juga terlalu sering dilewati kendaraan dengan beban melebihi tonase.

“Jadi rata-rata masyarakat di Margomulyo itu meminta agar perbaikan jalan ini masuk dalam program multiyears, agar bisa diperbaiki dan digunakan tahun mendatang,” jelasnya.

Diakuinya, kondisi jalan tersebut butuh perhatian dari pemerintah dan pihak swasta, apalagi banyak diantaranya yang belum diaspal. Akses penghubung ini menjadi jalur terdekat ketika hendak mengurus sesuatu di kabupaten.
Guna mengatasi keluhan masyarakat setempat, dirinya akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten. Ia juga akan mengusahakan aspirasi tersebut masuk dalam Kebijakan Umum APBD – Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) RAPBD Kutim.

“Tentunya akan kita perjuangkan apa yang menjadi aspirasi atau keluhan masyarakat, karena tujuan reses ini untuk menampung aspirasi dari rakyat Dapil masing-masing,” ujar politisi Berkarya ini. (ADV/JK)

Editor

Menyajikan berita yang aktual dan terpercaya

Related Articles

Back to top button
error: Content is protected !!