Asrama Mahasiswa Asal Kutim Minim Fasilitas, Begini Respon Pjs Bupati Kutim
JEJAKKHATULISTIWA.CO.ID – Puluhan mahasiswa yang berasal dari Kutai Timur tengah menempuh pendidikan di beberapa perguruan tinggi di Samarinda dan rata-rata dari mereka bertempat tinggal di asrama.
Namun miris, sebab informasinya mengenai asrama tersebut, minim fasilitas, terutama masalah keamanannya. Pasalnya, berulang kali telah terjadi kejadian. seperti mahasiswa kehilangan sepeda motornya.
Yunus, selaku Ketua Asrama Mahasiswa Kutim menuturkan, kebutuhan akan fasilitas keamanan seperti CCTV agar segera dipenuhi. Karena dengan adanya CCTV setidaknya bisa kami pantau ketika terulang kejadian serupa.
“Beberapa waktu lalu ada mahasiswa yang kehilangan motor, dan itu jadi perhatian utama kami,” ujar Yunus.
Mendengar hal itu, Agus pun merespon, bahwa ia berjanji akan segera memerintahkan Asisten Administrasi Umum Pemkab Kutim untuk melakukan lobi kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim.
Tujuannya, agar kebutuhan mahasiswa yang merantau demi menuntut ilmu di luar daerah dapat terpenuhi dengan baik, terutama dalam hal keamanan dan kenyamanan asrama.
“Mahasiswa asal Kutim adalah generasi penerus daerah. Mereka harus mendapatkan fasilitas yang memadai,” ungkap Agus.
Lebih lanjut, Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Kutai Timur (Kutim) itu, juga langsung melakukan kunjungan mendadak ke asrama tersebut.
Ia, setelah melihat asrama itu, dirinya pun prihatin atas kondisi yang hanya berupa rumah kost sewaan dan dinilai tidak layak untuk dihuni oleh puluhan mahasiswa yang berasal dari Kutim.
Mereka, lanjut Agus, sedang mengeyam pendidikan di Kota ini, beberapa ada yang di Universitas Mulawarman (Unmul), Universitas Widyagama, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT), dan perguruan tinggi lainnya. Semestinya tempat yang mereka tinggali dipenuhi dengan fasilitas yang lengkap dan memadai.
Sebab, belajar butuh kenyamanan, bukan hanya sekedar di dalam ruangan perkuliahan. Tetapi, itu juga perlu ditopang dengan tempat tinggal, yakni asrama yang layak.
“Kenyamanan dalam belajar itu sangat penting, dan asrama yang layak akan sangat mendukung konsentrasi belajar,” ucapnya saat ia meninjau langsung kondisi asrama itu.
Ia juga menambahkan, Pemkab Kutim perlu segera memikirkan pembangunan asrama mahasiswa permanen yang representatif di Samarinda. Sehingga mahasiswa tidak lagi bergantung pada rumah kost sewaan dengan fasilitas terbatas.
Disisi lain, selepas kunjungan ke Asrama mahasiswa, Ia pun langsung melanjutkan ke Asrama Mahasiswi (Putri). Saat tiba disana, Agus, memutuskan hanya melihat dari luar bangunan. Pasalnya, berbeda dengan kondisi asrama mahasiswa (Putra). Asrama mahasiswi dinilai masih layak huni, memiliki 31 kamar dan dihuni oleh 48 mahasiswi.
Agus pun berharap, kunjungan ini menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk segera menindaklanjuti kebutuhan asrama mahasiswa dan mahasiswi yang berasal dari Kutim.
“Kita harus memastikan mereka bisa belajar dengan tenang, tanpa perlu khawatir soal tempat tinggal atau keamanan,” pungkasnya.