KesehatanKutai TimurKutimPemerintahanTerkini

Angka Penderita Stunting di Kutim Capai 17,0 Persen, Bahrani : Perlu Adanya Pergerakan Bersama Lintas Sektor

JEJAKKHATULISTIWA.CO.ID- dr Bahrani Hasanal, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengatakan angka penderita stunting di Kutim meningkat 17,0 persen pada triwullan ketiga. Oleh sebab itu ia menegaskan perlu adanya pergerakan bersama lintas sektor agar angka penderita stunting di Kutim dapat menurun.

“Pada triwullan pertama itu mencapai, 16,4 persen, triwullan kedua 16,7 persen, dan triwullan ketiga 17,0 persen. Tren terlihat naik hanya saja presentase ini mengacu pada aspek kunjungan posyandu dalam hal ini jumlah anak yang dipantau pemantauan pertumbuhannya,” jelasnya saat di konfirmasi, Senin, (25/9).

Dikatakannya, saat ini, pemantauan pertumbuhan balita di Kutim belum mencapai 50 persen sehingga gambaran permasalahan gizi belum bisa terintepretasikan 100 persen. Dengan kondisi ini makanya pergerakan bersama lintas sektor terkait untuk meningkatkan cakupan balita ke posyandu, karna posyandu merupakan salah satu pelayanan deteksi dini status gizi.

Bahrani mengungkapkan, ada beberapa kendala yang dihadapi dalam percepatan penurunan stunting di Kutim. Diantaranya tim percepatan penurunan stunting belum berjalan maksimal. Kemudian, pada indikator intervensi spesifik terdapat sejumlah masalah utama yang belum teratasi dilihat dari capaian indikator yang masih rendah.

Seperti remaja putri yang mengonsumsi tablet tambah darah (TTD), bayi usia kurang dari enam bulan mendapat ASI eksklusif, dan anak usia 6 – 23 bulan yang mendapat MP-ASI (indikator baru). Kendala lainnya belum optimalnya kelas ibu hamil dan balita yang datang ke posyandu.

“Upaya lainnya, kita mengedukasi pada kader poyandu terkait pentingnya pemberian makanan pada bayi dan anak (PMBA) dan peningkatan kapasitas ibu hamil serta ibu balita pada kelas ibu dan kelas balita,” ungkapnya.

Sebagai informasi, hingga saat ini desa dan kecamatan yang tertinggi penderita stunting terdapat di Kecamatan Muara Bengkal yang mencapai 28,9 persen,
dengan capaian sasaran ke posyandu 45,29 persen, dan Kecamatan Kaliorang 22,3 persen dengan capaian sasaran ke posyandu 38,21 persen.

Data ini dilakukan validasi verifikasi pengukuran secara berjenjang sehingga data bisa berubah. (JK)

Editor

Menyajikan berita yang aktual dan terpercaya

Related Articles

Back to top button
error: Content is protected !!