KaltimKutimNasionalTerkini

Jerit Kelaparan di Balik Banjirnya Kota Sangatta

JEJAKKHATULISTIWA.CO.ID,KUTIM – Luapan air Sungai Sangatta tampaknya masih betah mengisi daratan Kota Sangatta, dibalik musibah banjir selalu identik dengan jerit duka salah satunya jerit kelaparan. Tak sedikit korban banjir menyampaikan dukanya melalui pesan What’s App dan Facebook. Saat di konfirmasi Jamil Mustafa Ketua RT 22 Pinang Dalam Desa Sangatta Utara membenarkan hal itu, ia sebagai pemangku wilayah selalu memintakan nasi sesuai porsi yang dibutuhkan warganya.

“Di hari pertama banjir itu saya mintakan 200 porsi namun yang datang tak sampai separuhnya, jadi banyak warga saya yang tidak kebagian makan,” jelas Jamil. Senin (21/3/2022).

Wilayahnya di Jalan Pinang Dalam 100 persen menjadi korban banjir, tak satupun rumah warganya yang luput dari air luapan Sungai Sangatta. Untuk wilayah Jalan Pinang Dalam ketinggian air mencapai 1,8 meter.

“Dihari kedua banjir saya mintakan 100 karena warga saya banyak yang ngungsi keluar jadi permintaan berkurang tetapi jatah nasi yang datang hanya 50 bungkus,” jelasnya.

Bahkan dihari ketiga banjir kata Jamil jatah nasi yang diberikan hanya 20 bungkus padahal ia membutuhkan sekitar 100 bungkus untuk warganya.

“Jadi saya bingung gimana baginya,” imbuhnya lesu.

Jamil mengaku ia sudah berkoordinasi dengan pihak Desa Sangatta Utara. Ia diminta mendirikan dapur umum namun menurut Jamil yang menjadi kendala ialah letak dapur umumnya, kemudian peralatan masaknya. Dan yang pelik ialah alat tranportasi untuk membagikan makanan siap saji itu menggunakan apa ?.

“Kita mau bagikan nasi itu pakai apa ?. Mau tidak mau berenang lagi kerumah warga sementara kita tahu sendiri wilayah Pinang Dalam ini bantaran sungai dan buayanya cukup banyak,” pungkasnya.

Diakhir percakapan itu Jamil mengaku masih sangat membutuhkan bantuan makanan siap saji dan air mineral karena tidak memiliki dapur umum.(JK)

Editor

Menyajikan berita yang aktual dan terpercaya

Related Articles

Back to top button