Kapolres Kutim Sarankan Tes Swab AG Dadakan Di Lokasi Keramaian

JEJAKKHATULISTIWA.CO.ID, KUTIM- Berbagai macam upaya telah dilakukan Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 untuk menghentikan penyebaran Covid-19. Teranyar Kapolres Kutim AKPB Welly Djatmoko menyarakan agar tim Satgas Covid-19 melakukan tes swab antigen dadakan dilokasi keramaian. Pesta perkawinan, maupun hajatan lainnya yang menimbulkan kerumunan.
“Kita bentuk tim satgas nya yang dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) kesehatan dan alat swab antigen, kalau ada kita temui keramaian dimana saja maka kita datangi jika ada yang positif langsung angkut karantina,” ujar AKBP Welly.
Menanggapi hal itu, Kasmidi Bulang Wakil Bupati Kutim menyetujui saran yang diberikan. Menurutnya aturan dalam PPKM level 4 sudah jelas bahwa pesta maupun hajatan dilarang keras dimasa pandemi seperti ini. Nanti Kepala BPBD akan koordinasikan dengan tim Satgas Kecamatan.
“Cocok itu sarannya swab dadakan kita siapkan tempat karantinanya agar masyarakat dapat paham aturan. Kalau perlu kita viralkan lewat video tujuannya agar masyarakat tahu jika berbuat seperti ini maka akan berimbas demikian,” tegasnya.
Bahrani Hasanal, Kepala Dinas Kesehatan Kutim meminta jika hal itu terjadi ia meminta kepada pihak keamanan agar petugas kesehatan yang turun melakukan tes swab antigen diberikan pendampingan. Pasalnya Bahrani menganggap hal itu sangatlah riskan pasti penuh pro dan kontra dikalangan masyarakat.
“Ini sangat riskan karena pegawai kami belum tentu berani dengan tokoh-tokoh masyarakat dan lainnya tapi jika ini diwajibkan maka kami minta pengawalan atau pendampingan, kita mau menolong dia aja kita dimarahi apalagi hal lainnya,” terang Bahrani.
Untuk diketahui, usulan swab antigen dadakan ini berdasarkan laporan dari Arfan Wakil Ketua ll DPRD Kutim. Dirinya mendapatkan laporan dari masyarakat perihal pesta hajatan yang dilakukan masyarakat Kecamatan Bengalon. Sebagai salah satu pemimpin daerah sudah sewajarnya dirinya menerima laporan apalagi dimasa PPKM level 4.
“Masih ada masyarakat yang sembunyi-sembunyi bikin acara itu agar bisa di kontrol, soal Sholat Jumat ditiadakan di Masjid tapi pesta malah muncul. Saya diprotes soal itu, pesta pengantinan di Bengalon, itu semestinya RT nya yang harus gerak bubarkan, bahkan minggu ini kabarnya ada dua pesta acara kawinan yang akan digelar di Bengalon,” tandasnya.(JK)