Kutai TimurLingkunganTerkini

Keluhkan Air Sungai Berbau Warga Bengalon Minta DLH Segera Turun

JEJAKKHATULISTIWA.CO.ID, KUTAI TIMUR – Aliran Sungai Bengalon mengeluarkan bau tak sedap, berbuih, dan berubah sangat keruh (air tanah). Akibat hal itu warga sepanjang Sungai Bengalon mengeluhkan itu bahkan banyak ikan mati. Perubahan air sungai ini dirasakan warga sejak dua hari lalu.

Dibalik tercemarnya Sungai Bengalon sejumlah warga tanpa memerhatikan keselamatan memilih untuk menangkap ikan menggunakan perahu dan tanggok atau serokan.

Irham (17) salah satu warga Desa Sepaso menyampaikan keluhannya, menurutnya selama ini masih banyak warga bantaran sungai yang menggunakan air sungai sebagai kebutuhan sehari-hari. Ia menduga ada perusahaan yang buang limbah saat debit air menurun.

“Sangat memprihatinkan, sedih melihat Sungai Bengalon saat ini. Masih banyak masyarakat yang memanfaatkan air ini untuk kebutuhannya, ternyata sudah tidak sehat lagi faktanya banyak ikan dan udang yang mengambang akibat keracunan. Apakah Sungai Bengalon sekarang se-berbahaya itu,” keluhnya.

Senada, Dewii (28) warga bantaran Sungai Bengalon pun mengeluhkan air sungai yang digunakan untuk mandi dan mencuci kini sering merasakan gatal-gatal. Padahal sebelumnya tidak. Bahkan Air Sungai Bengalon pun dijadikan sebagai air baku PDAM.

“Harus ada langkah serius dari pemerintah untuk mengatasi persoalan dugaan pencemaran limbah tersebut. Hal ini mengingat pencemaran limbah sudah mengkhawatirkan hingga menyebabkan ikan-ikan mati,” katanya.

Dulu, lanjut Dewii kejadian serupa pernah terjadi pada tahun 2019 silam kondisi Sungai Bengalon pun berubah warna, berbau, berbuih juga ikan-ikan mati. Bau menyengat ini tidak akan hilang sebelum ada hujan yang cukup deras.

Mereka berharap dinas terkait, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutim untuk segera turun tangan dengan keluhan warga tersebut. Karena tidak tertutup kemungkinan ada perusahaan yang membuang limbah ke Sungai Bengalon.

“Segeralah investigasi lapangan, cek ke laboratorium air sungai kami ini. Lalu temukan sumbernya dan berikan sanksi,” tandasnya.(jk)

admin2

Menyajikan berita yang aktual dan terpercaya

Related Articles

Back to top button
error: Content is protected !!