Ketua GMS Karangan Kritisi Pemerintah Desa Pengadan Terkait Penumpukan Sampah di Jalan KM 26

JEJAKKHATULISTIWA.CO.ID – Ketua Gerakan Milenial Sangatta (GMS) Desa Pengadan, Kecamatan Karangan, Kutai Timur, Muh Arwan Tasmin, melayangkan kritik pedas kepada pihak pemerintah desa atas lambannya penanganan penumpukan sampah yang terjadi di sepanjang jalan KM 26. Penumpukan sampah tersebut telah berlangsung lebih dari dua bulan tanpa ada tindakan nyata dari pihak terkait, sehingga memicu keresahan di kalangan warga dan pengguna jalan.
Arwan menyatakan, bahwa penumpukan sampah yang dibiarkan begitu lama tidak hanya mencerminkan kurangnya tanggung jawab pemerintah desa, tetapi juga menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan sekitar.
“Penumpukan sampah ini tidak hanya membuat pemandangan desa kita menjadi buruk, tetapi juga berpotensi menjadi sumber penyakit. Sayangnya, sampai saat ini, pihak desa belum mengambil tindakan apa pun,” ungkap Arwan kepada wartawan, Sabtu (21/12/2024).
Penumpukan sampah di jalan KM 26 semakin hari semakin memburuk. Sampah yang terdiri dari plastik, sisa makanan, dan limbah rumah tangga lainnya mengeluarkan bau tidak sedap dan menarik perhatian binatang liar, seperti anjing dan babi hutan. Kondisi ini membuat warga setempat khawatir akan penyebaran penyakit dan gangguan lingkungan yang semakin parah.
Arwan juga menyoroti pentingnya peran pemerintah desa dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan. Ia mengusulkan agar pemerintah desa segera menyediakan tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang memadai serta mengatur jadwal pengangkutan sampah secara rutin.
“Ini bukan hanya soal penanganan sampah, tetapi juga tentang bagaimana pemerintah desa melayani kebutuhan dasar masyarakatnya,” tegas Arwan.
Kritik yang disampaikan Arwan mendapatkan dukungan dari beberapa tokoh masyarakat dan pemuda lainnya. Seperti yang di sampaikan Ketua Umum GMS Kutai Timur Assiddiq Sittara, bahwa sudah seharusnya pemerintah desa Pengadan menindaklanjuti dan memberikan solusi kepada masyarakat desa pengadan.
Pasalnya, permasalahan penumpukan sampah di jalan KM 26 menjadi cerminan bahwa pengelolaan lingkungan membutuhkan perhatian serius dari pemerintah setempat.
“Kami warga berharap ada langkah konkret yang diambil demi menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman bagi semua pihak, ” Ujar Siddiq.
Laporan ini mengingatkan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan sebagai bentuk tanggung jawab bersama. Jika tidak segera ditangani, masalah ini dapat berujung pada kerusakan lingkungan yang lebih luas dan menurunnya kualitas hidup masyarakat di Desa Pengadan.