Ribuan Pengunjung Hadiri Penutupan Festival Garapan Disdikbud Kutim
JEJAKKHATULISTIWA.CO.ID – Festival pentas seni, kebudayaan, kuliner, dan adat nusantara resmi ditutup. Acara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur (Disdikbud Kutim) yang digelar di Polder Ilham Maulana, Sangatta Utara, pada Senin (11/11/2024) itu, dihadiri ribuan pengunjung, berhasil menampilkan keberagaman budaya nusantara dalam satu panggung megah dan menjadi ajang unik bagi masyarakat untuk merasakan kekayaan adat serta kuliner dari berbagai daerah di Indonesia.
Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono, menyampaikan bahwa festival ini dirancang untuk merayakan keberagaman budaya yang ada di Kutai Timur, yang dikenal sebagai “miniatur Indonesia” karena di sini berbagai suku, adat istiadat, dan budaya hidup berdampingan.
“Kami ingin masyarakat Kutai Timur dan pengunjung dari luar dapat merasakan langsung dan memahami berbagai budaya Nusantara,” kata Mulyono saat memberikan sambutan penutupan.
Ia menambahkan, Festival ini menampilkan penampilan dari 29 paguyuban daerah yang mewakili berbagai suku di Nusantara, memukau pengunjung dengan tarian, musik, dan upacara adat yang kaya makna.
Selain itu, tersedia 15 tenant kuliner yang menyajikan aneka hidangan khas Nusantara yang menggugah selera, memberikan kesempatan bagi para pengunjung untuk mencicipi masakan dari berbagai daerah.
“Acara ini bukan hanya hiburan, tapi juga wadah edukasi bagi masyarakat untuk memahami nilai-nilai budaya dari setiap daerah,” tambahnya.
Tidak hanya menjadi perayaan budaya, acara ini juga berdampak signifikan terhadap perekonomian lokal, khususnya sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Total omzet yang tercatat dari berbagai tenant dan pelaku usaha yang berpartisipasi mencapai sekitar 400 juta rupiah.
Hal ini menunjukkan bagaimana budaya dapat menjadi penggerak ekonomi kreatif dan memberikan kontribusi langsung pada kesejahteraan masyarakat.
Festival ini melibatkan total 498 pengisi acara, termasuk 14 band lokal dan 5 artis nasional yang menambah kemeriahan acara.
“Kami ingin menjadikan festival ini sebagai sarana kreativitas yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memperkuat ekonomi kreatif di Kutai Timur,” ungkap Mulyono.
Acara ini berhasil menggaet berbagai elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif, memperkuat semangat gotong royong, serta mempererat hubungan antara komunitas lokal.
Mulyono menekankan bahwa penyelenggaraan acara ini memiliki tiga tujuan utama: memperkenalkan adat dan tradisi Nusantara yang ada di Kutai Timur, melestarikan budaya lokal sebagai warisan leluhur yang harus terus dijaga di tengah pengaruh globalisasi, dan mendorong masyarakat agar lebih aktif dalam menjaga dan melanjutkan tradisi.
“Kami berharap festival ini bisa memotivasi masyarakat untuk terus melestarikan budaya Nusantara agar tidak hilang tergerus zaman,” ujar Mulyono menutup acara.
Dengan suksesnya Pentas Seni, Kebudayaan, Kuliner, dan Adat Nusantara ini, Kutai Timur semakin mengukuhkan dirinya sebagai pusat keberagaman budaya yang memperkaya daerah dan memberikan kontribusi nyata pada perekonomian. (Fbt)