Pilkada Menghitung Hari, Pjs Bupati Kutim AHK: Pastikan Kelancaran Penyelenggaraannya
JEJAKKHATULISTIWA.CO.ID – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 tinggal menghitung hari. Antusias dan semangat mensukseskan perhelatan 5 tahun sekali memilih pemimpin sudah sangat dinanti-nantikan.
Ditengah semangat dan riah riuh masyarakat, HM Agus Hari Kesuma (AHK). Pjs Bupati Kutai Timur (Kutim), menekankan bahwa, pilkada tahun 2024 penting untuk memastikan kelancaran dalam penyelenggaraannya. Bukan hanya Kutim, tetapi semua wilayah.
Lebih lanjut, dia mengungkap, daerah yang masih berpotensi menjadi blank spot atau area tanpa sinyal telekomunikasi dapat menjadi ancaman serius dalam proses pemilihan.
“Blank spot rawan dalam pelaksanaan Pilkada. Jika ada blank spot, segera dibenahi di seluruh kecamatan,” lanjutnya.
Selain masalah infrastruktur telekomunikasi adalah tanggung jawabnya ada di pundak Dinas Komunikasi dan Informatika Statistik Persandian (Diskominfo Staper) Kutim.
Sementara persoalan netralitas ASN, Ia memberikan catatan, bahwa netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Pilkada yang akan datang ini sangatlah penting.
Agus meminta seluruh ASN, termasuk perangkat daerah, untuk menjaga netralitasnya.
Dirinya juga menjelaskan, bahwa ASN yang melanggar netralitas akan dikenakan sanksi berat.
Dia menyebutkan sanksinya ada tiga, yakni diturunkan pangkat, ditunda kenaikan pangkat, atau diberhentikan. Proses tindak lanjut pelanggaran akan dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan khusus untuk ASN, laporan tersebut akan diteruskan ke Bawaslu Provinsi hingga ke BKN (Badan Kepegawaian Negara).
Lebih jauh, Agus menegaskan bahwa konsekuensi pelanggaran ini sangat serius, maka dari itu, dalam hal ini Ia berharap agar mampu mencegah terjadinya ketidak netralan yang ada di lapangan.
Karena baginya menjaga integritas serta suasana yang kondusif dalam Pilkada menjadi prioritas utama.
“Netralitas ASN itu mutlak. Pilkada harus dibuat bahagia, jangan dibuat stres, kalau netral, pasti tidak stres. Kalau memihak, apalagi dapat hukuman, pasti stres, ” kata Agus
Ia berharap, Pilkada 2024 di Kutim dapat berjalan lancar, damai, dan sukses, tanpa ada pihak yang merasa dirugikan.
Dengan semakin dekatnya Pemilukada Serentak 2024, yang akan berlangsung pada 27 November 2024 nanti, tantangan-tantangan teknis dan etis, seperti blank spot dan netralitas ASN menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah.
Seperti diketahui bersama bahwa Kutim, dengan wilayah yang luas dan kondisi geografis yang menantang, harus bekerja ekstra keras untuk memastikan seluruh warga dapat menggunakan hak pilih mereka tanpa kendala teknis.
Oleh sebab itu, Diskominfo Kutim diharapkan dapat segera menuntaskan persoalan blank spot. Sementara, untuk Bawaslu bersama pemerintah berperan aktif mengawasi netralitas ASN.