AdvetorialKutai TimurPendidikan

Tanggapi Kasus Dugaan Kekerasan Anak, Kadisdikbud Kutim Tegaskan Begini

JEJAKKHATULISTIWA.CO.ID, Kutai Timur – Baru-baru ini publik ramai memperbincangkan seorang anak di bawah umur meninggal dunia, diduga karena tindakan kekerasan yang dilakukan oleh ayah kandung.

Tersiarnya kabar tersebut memicu berbagai respons masyarakat di Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Selain karena masih sangat belia, korban juga merupakan murid Sekolah Dasar di sekolah swasta. Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kutim, Mulyono, pun turut memberikan tanggapannya pada Kamis, (27/4).

“Sebenarnya yang lebih pas membicarakan itu LPAI (Lembaga Perlindungan Anak Indonesia), karena ini ‘kan kesalahan orang tua terhadap anak. Kecuali kekerasan dari sekolah, guru terhadap murid itu baru bidang kita,” ujar Mulyono saat diwawancarai reporter jejakkhatulistiwa co.id.

Mulyono mengatakan bahwa kasus seperti demikian sudah memiliki landasan regulasi yang sah. Seperti Undang-Undang Perlindungan Anak dan aturan lainnya yang sudah menjadi pedoman tersendiri saat menangani kasus terkait.

Ia juga menyoroti pola mengajar lama dengan sekarang harus diubah. Apalagi sudah ada Kurikulum Merdeka Belajar. Pada perangkat pendidikan itu, anak diberi kebebasan dengan kata lain dapat menentukan pilihannya sendiri.

“Tapi kasus itu tadi ngga bisa masuk saya, nanti malah mengambil kerjaan orang,” imbuhnya.

Di samping itu ia juga mengatakan, pada kesempatan tertentu saat melaksanakan kegiatan atau pelatihan yang melibatkan pihak sekolah. Ia bakal menyampaikan tentang pentingnya menempuh langkah segera, tepat dan terukur.

Terakhir pihaknya menegaskan, Disdikbud Kutim tentu memiliki perhatian terhadap kasus yang melibatkan pelajar terlebih anak di bawah umur.

“Tenaga pendidik ini harus berubah cara mendidiknya, kita beri pemahaman terhadap kanak-kanak kalau di rumahnya mengalami sesuatu tidak usah sungkan segan lapor kepada pihak sekolah,” tegas Kadisdikbud Kutim. (Fzl)

Editor

Menyajikan berita yang aktual dan terpercaya

Related Articles

Back to top button
error: Content is protected !!