Jejak Khatulistiwa – Pjs Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Kadisdukcapil) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Sulastin mengungkapkan sekitar 11.000 orang lebih yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) belum melakukan perekaman KTP elektronik.
Data tersebut berdasarkan hasil koordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kutim yang telah disinkronisasi dengan data Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK).
“Meskipun jumlahnya sangat banyak namun kita tetap optimis ini dapat selesai. Waktunya memang tak panjang namun dengan upaya dan kerjasama antar desa, kecamatan hingga lainnya tidak menutup kemungkinan ini akan terealisasi,” ungkapnya saat ditemui diruang kerjanya.
Penyusunan DPT diawali dengan proses pencocokan dan penelitian (coklit) oleh petugas kepada pemilih. Data yang digunakan dalam proses ini merupakan hasil sinkronisasi antara DPT pada pemilihan umum (Pemilu) 2019 lalu.
“Desa, kelurahan, kecamatan, ataupun perusahaan akan mengundang warga/karyawannya segera melakukan perekaman. Di sisi lain, Disdukcapil berkeliling melakukan perekaman KTP-El dengan sistem jemput bola,” pungkasnya.
Menurut dia, ribuan penduduk Kutim yang belum melakukan rekaman data kependudukan tersebut tersebar di hampir semua kecamatan se-Kutim. Terbanyak, kecamatan yang berada di wilayah perbatasan serta kawasan padat penduduk yakni Kecamatan Sangatta Utara.
“Kendala selama ini karna kurangnya alat perekaman karena alat perekaman dan tenagalah yang akan melakukan jemput bola,”tuturnya.
Lebih jauh dikatakan, saat ini Disdukcapil Kutim sudah menerima bantuan dari beberapa kabupaten/kota seperti Berau, dan Balikpapan untuk melakukan perekaman KTP-El warga Kutim.(Fitri)
