
JEJAKKHATULISTIWA.CO.ID,KUTIM – Sudah delapan hari sejak menghilangnya bocah yang menjadi korban keganasan monster Bengalon di Sungai Lembak, Desa Sepaso Timur, Kutim, Kaltim. Berbagai upaya sudah dilakukan demi menemukan bocah yang masih duduk dikelas 2 sekolah dasar.
Hingga hari kedelapan pun setidaknya sudah tujuh orang pawang buaya diturunkan demi menemukan keberadaan korban dan buaya yang menerkam tubuh kecil itu.
“Sudah 7 pawang, ada juga bantuan dari masyarakat untuk memanggil buaya itu, pokoknya segala macam ritual sudah kita lakukan. Dan memang hingga hari ini belum ada tanda-tanda keberadaan anak itu ataupun buayanya. Kita akan terus berupaya dalam hal ini,” ucap Kepala Desa Sepaso Timur, Agus Susanto. Kamis (21/1/2021).
Ditambahkan, hingga sekarang Pemerintah Desa Sepaso Timur tidak mengenal SOP, sebab pencarian akan terus berlanjut bagaimana pun caranya. Baik swadaya atau apapun.
“Sebagai pemimpin desa sejauh ini saya sudah berupaya semaksimal mungkin. Untuk operasional itu benar dari dana pribadi, semoga segera kita mendapatkan bantuan baik dari kecamatan atau perusahaan berupa materi atau sebagainya. Karena jujur saya pribadi sudah habis-habisan dalam misi kemanusiaan ini,” tambahnya.
Saat ini desa bergerak bersama Muspika dan masyarakat dengan menggunakan perahu ketinting menyusuri sungai dari hulu hingga hilir.
“Kita tentu berharap korban dapat ditemukan bagaimanapun bentuknya, keadaannya, atau kondisinya. Buaya di Sungai Lembak ini memang sangat banyak untuk itu masyarakat harus lebih waspada terutama bagi warga bantaran sungai,” tegasnya.
Koramil 0909-06/Bengalon, Polsek Bengalon, Danposal Muara Bengalon, Polairud, BPBD, dan Damkar. Dihari ketujuh sudah kembali ke masing-masing tempat tugas. Karena sesuai SOP yang berlaku selama tujuh hari itupun belum membuahkan hasil apapun.(FITRI)