KutimTerkini

Achmad Junaidi Harap Sekolah di Kutim Terapkan Siaga Kependudukan

JEJAKKHATULISTIWA.CO.ID – Dalam kegiatan Bimtek SPIP Teritegritas, Tematik Penurunan Prevelensi Stunting dan Manajemen Resiko yang diselenggarakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), yang berlangsung diruang rapat DPPKB Kutim, Senin (04/11/2024).

Kepala Dinas (DPPKB Kutim) Achmad Junaidi berharap kedepannya seluruh sekolah yang ada di Kutim, dapat mengelola sekolah siaga kependudukan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, dan keterampilan masyarakat dalam hal kependudukan dan statistik.

Ia juga mengatakan, pentingnya pendidikan yang ada di kutim menerapkan sekolah siaga kependudukan, sehingga dapat nantinya mengantarkan siswa–siswa memiliki sense of kependudukan serta mampu berpartisipasi dalam meminimalisir permasalahan kependudukan yang ada di lingkungannya khususnya dan di Indonesia pada umumnya, juga menyiapkan diri menyongsong generasi yang akan datang.

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa masalah kependudukan di Indonesia mencakup tingginya angka kelahiran, angka harapan hidup, masalah jumlah penduduk dan padatnya pemukiman penduduk, sebagai generasi muda Indonesia kita harus mengatasi permasalahan tersebut.

“Kita tidak membentuk atau membuat mata pelajaran kurikulum baru sekolah siaga kependudukan itu, artinya bagi mata pelajaran misalnya IPS, Geografi, dan ekonomi itu didalamnya kita hanya memberikan pengayaan bagaimana materi ini ada kaitannya dengan masalah kependudukan dan seterusnya” ucapnya.

Selain itu, kunjungan lapangan juga menjadi bagian dari Bimtek ini. bisa belajar dari SMPN 35 Samarinda, salah satu sekolah yang telah sukses menerapkan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK). Kegiatan ini bisa membantu sekolah yang ada di Kutim menerapkan metode pembelajaran Sekolah Siaga Kependudukan.

“Jadi bukan ada materi khusus lagi atau istilahnya mata pelajaran baru diluar yang ditentukan oleh kemendik, jadi hanya cukup pasang sekolah siaga kependudukan, SMPN 1 Sangatta Utara dan lainnya, nanti guru – gurunya dan kepala sekolahnya sudah paham apa yang dilakukan termasuk masalah narkoba itu masuk didalamnya,” ujarnya.

Terakhir, ia mengingatkan bahwa dengan adanya Bimtek ini, Kutim diharapkan menjadi contoh bagi wilayah lain dalam menerapkan pendidikan kependudukan sebagai bagian dari strategi pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. (Fbt)

Editor

Menyajikan berita yang aktual dan terpercaya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button