Antisipasi Musim Kemarau, Bupati Kutim Instruksikan BPBD Aktifkan Pos Pantau

JEJAKKHATULISTIWA.CO.ID, KUTIM – Melalui buku prakiraan musim yang ditayangkan pada laman bmkg.go.id, puncak musim kemarau 2022 diperkirakan akan terjadi pada bulan Agustus mendatang.
Berdasarkan laporan itu, wilayah yang bakal memasuki musim kemarau khususnya Kabupaten Kutai Timur bagian selatan, timur, utara, dan tengah jatuh pada bulan Juli sampai Agustus 2022 ini. Dengan dasarian +1 hingga +3, yang berarti awal musim kemarau mundur dari prediksi waktunya.
Karena itu pula, Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, meminta kepada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait agar dapat mengaktifkan pos pantau, sebagai upaya mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
“Kondisi kekinian kita tengah masuk musim panas Karhutla, dan segala macam tolong diperhatikan,” kata Bupati dihadapan OPD pada rapat koordinasi bersama belum lama ini.
Di samping itu ia ungkapkan, bahwa terdapat sejumlah pos pantau yang diketahuinya tidak aktif pada sejumlah wilayah kecamatan. Lantas orang nomor satu di Kabupaten Kutai Timur itu, meminta Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD), untuk segera menanganinya.
“Rantau Pulung itu dibangun pos pantau, tapi tidak di apa-apain, nah, ini mohon BPBD ya, di maksimalkan lagi sayang bangunannya sudah terbangun tapi tidak ada yang dikerjakan di sana,” ungkapnya.
Merespons arahan Bupati, mewakili Kepala Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Timur, Kasubag Keuangan, Khairunisa, menuturkan aktivitas di pos pantau Kecamatan Rantau Pulung, belum bisa diaktifkan. Hal ini dikarenakan terdapat konstruksi berupa peningkatan jalan, dan drainase.
“Karena ada pembangunan drainase mungkin dari PU (Pekerjaan Umum, Red) atau kecamatan itu terputus, Pak, akses jalannya. Sehingga kami untuk mengaktifkan itu agak kesusahan,” jelasnya kepada Bupati.
Akibat masalah tersebut, lanjutnya, ia akan segera berkoordinasi ke OPD yang bersangkutan agar kendala pengaktifan pos pantau dapat diselesaikan.(adv/jun)