JEJAKKHATULISTIWA.CO.ID,KUTIM – Masih seputar buah asli Kalimantan, ada yang tahu apa itu buah asam payang atau dalam bahasa latinnya Mangifera Pajang Kosterm adalah spesies pohon dalam famili Anacardiaceae. Tanaman ini Endemik Kalimantan, dimana tanaman ini dikenal dengan Asam Payang, Asam Tungku dan Bambangan.
Asam Payang merupakan tumbuhan endemik Kalimantan, tumbuh liar pada kawasan hutan dipterokarp dataran rendah dan pada kawasan hutan di tanah aluvial di sepanjang aliran sungai.
Masyarakat lokal asli Kecamatan Bengalon biasa menyebutnya dengan buah asam payang. Buah yang mirip dengan mangga ini biasanya dijadikan hidangan yang nikmat.
Umumnya masyarakat Kutai Bengalon menjadikan buah ini untuk teman makan, biasanya dijadikan campuran sambal atau pirik asam payang apalagi dengan sajian ikan sungai yang di bakar. “Tunu jukut pirik asam nyaman beneh”.
Di Desa Sekurau Bawah Kecamatan Bengalon saat ini buah asam payang sedang berbuah, pemilik kebun mengaku sekali panen mampu meraup keuntungan hingga Rp.500 ribu, harga jualnya pun variatif mulai dari Rp. 3 ribu perbuah sampai Rp. 10 ribu perbuah tergantung besarnya buah.
Kulit bertekstur kasar dan berwarna coklat kentang, daging buah berwarna kuning tua mengkilap, berserat, berbau harum, berasa manis asam. Batok biji montok, berukuran kira-kira 9 cm x 6,5 cm x 4,5 cm, endokarp berkayu, tebal 5 mm, biji monoembryoni.
Asam payang menjadi salah satu buah yang populasinya terus menurun. Bahkan hampir tidak ada lagi di habitat asalnya atau yang tumbuh liar di hutan. Untuk wilayah Kecamatan Bengalon saja cukup langka ditemui. Namun belum ada budidaya secara khusus untuk asam payang yang disebabkan oleh belum adanya kesadaran dari pemerintah dan masyarakat untuk melakukan konservasi. (JK)