JEJAKKHATULISTIWA.CO.ID – Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kutai Timur (Dispora Kutim) menggelar Dispora Cup Open Tournament Bulu Tangkis 2024, yang diadakan di GOR Kudungga pada Selasa (5/11/2024).
Pada pembukaan kegiatan, Kepala Dinas Dispora Kutim Basuki Isnawan menyatakan, teman-teman bisa mencermati kegiatan olahraga yang ada di Kutim hampir tidak pernah berhenti. Pihaknya mengatakan bahwa hal ini ia memang godok. Supaya anak-anak muda yang ada di Kutim tidak melakukan hal-hal negatif.
“Harapan saya hanya satu kita beri kesibukan anak muda dengan hal positif jadi mereka tidak lagi berpikir dan melakukan kenakalan remaja dan sebagainya,” ujarnya.
Lebih lanjut, kata Basuki, pihaknya menginginkan dengan maraknya kegiatan olahraga adalah bentuk meningkatkan pembinaan kepada atlet. Karena jika ini dilakukan terus menerus kedepan 5 sampai 10 tahun yang akan datang atlet lokal bisa bersaing dan bisa mewakili Kutim ke kancah yang lebih tinggi.
“Saya berpikir kedepan kalau ini dilakukan terus menerus 5 sampai 10 tahun kedepan yang akan datang tidak perlu lagi mencari atlet lagi cukup anak kutim, dari 18 kecamatan kita lakukan pembinaan terus menerus, jadi tidak lagi berpikir beli atlet dan segala macam,” ucapnya.
Ia pun menambahkan, kegiatan olahraga yang marak dilakukan, mereka juga merasa senang, pun orangtuanya, pasalnya anaknya disibukkan dengan hal positif.
“Tugas saya memang itu memang pelan-pelan kita lakukan tidak bisa instan sambil saya melihat lagi apa yang diinginkan teman-teman olahragawan dan anak muda,” tuturnya.
Bukan hanya itu, Ia juga mengatakan, bahwa veteran juga harus dihormati, sebab bagaimanapun dia juga harus sehat.
“Jadi bukan hanya anak muda juga senior senior kita semuanya harus sehat, bukan hanya bulutangkis tapi semua cabor yang ada di Kutim,” ungkapnya.
Pembinaan yang dilakukan Dispora Kutim ini agar mereka punya keinginan yang besar untuk terus belajar, berlatih, dan sadar bahwa dia punya kemanpuan, dan mesti dilakukan sejak dini.
Namun, dengan waktu yang bersamaan mereka juga ada kendala terutama anak anak. Disekolah kadangkala izinya tidak diberikan sama bapak dan ibu gurunya. Maka dari itu, mau tidak mau harus jemput bola.
“Mau nggak mau saya harus jemput bola dan saya sampaikan kepada kepala sekolah dan gurunya, prestasi bukan hanya akademik saja siapa tahu nilai plusnya dibidang olahraga jangan ditekankan pintar dibidang akademiknya saja. Karena Ingat sekarang olahraga itu sudah industri ini juga kita harus perhatikan dengan baik,” tandasnya.
Oleh karena itu, Basuki menyebutkan kedepan ia akan membuat kelas khusus untuk olahraga. Agar supaya yang berprestasi tetap bisa berlatih dan pada saat yang sama ketika waktu belajar juga tidak ketinggalan.
“Jadi nggak terganggu, sekolahnya yes olahraganya yes. Jadi sama-sama berjalan Tetapi pelan-pelan nggak bisa langsung Simsalabim tapi saya berkomitmen ini jadi pr saya. Dan ini harus kerjasama bareng semua pihak,” pungkasnya. (Fbt)