JEJAKKHATULISTIWA.CO.ID, KUTIM-
Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) saat ini tengah gencar menggaungkan batik lokal daerah khas Kutim. Baik dari media sosial, ataupun event-event besar.
Bagi sebagian kalangan masyarakat Kutim batik lokal mungkin memang terdengar belum populer. Apalagi untuk kalangan pelajar, padahal batik lokal sudah seharusnya dikenal oleh kalangan masyarakat Kutim.
Meskipun pemerintah daerah (Pemda) sudah memperkenalkannya secara birokrasi dimana setiap Aparat Sipil Negara (ASN) diwajibkan menggunakan batik sebagai seragam kerja. Mengenakan pakaian bernuansa lokal tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi penciptanya.
Namun siapa sangka, batik khas Kutim ternyata sudah go internasional, Kasi Promosi Budaya dan Pariwisata Dispar Kutim, Yunitha Ronting menyebutkan mengapa batik lokal sudah masuk kekancah dunia. Dikarenakan waktu beberapa tahun lalu ada event besar diluar negeri Dinas Pariwisata yang turut menghadiri semua menggunakan batik lokal.
“Jadi waktu itu semua tim yang dari sini menggunakan batik, ya salah satu cara memperkenalkan bahwa kami juga punya batik lokal yang unik dan elegan, bahkan pernah mengikuti ajang perhelatan New York Fashion Week pada 2019 lalu,” ujarnya.
Batik lokal daerah memiliki ciri khasnya masing-masing tak ada yang sama dari daerah luar. Kutim memiliki batik paku air, telapak tangan, wakaroros, kelubut, dan banyak jenis lainnya.
“Jadi ini memang tugas kita memperkenalkan ke khalayak agar batik khas Kutim yang dibuat oleh pengrajin (UKM) dapat dipromosikan dan dikenal dari berbagai kalangan, dewasa maupun anak-anak,” pungkasnya.
Dispar pun berharap agar batik lokal daerah hanya dapat dibeli di Kutim. Dan juga kedepannya bisa digunakan bagi para pelajar mulai TK hingga SMA/SMK.(adv/jk)
