JEJAKKHATULISTIWA.CO.ID – Tanggal 15 Januari ditetapkan sebagai hari Dharma Samudera diambil dari peristiwa pertempuran Laut Aru 1962. Pertempuran itu merupakan puncak dari perjuangan dan patriotisme putra-putra bahari terbaik dalam mempertahankan negara di laut. Tepat ditanggal yang sama Sabtu (25/1/2022) Lanal Sangatta melarungkan karangan bunga di Dermaga Posmat TNI AL Aquatik oleh Komandan Lanal Sangatta di dampingi Ketua Cabang 6 Korcab XIII DJA II, Ny Gema I Komang Nurhadi, di ikuti seluruh perwira dan anggota Lanal Sangatta.
Kuat dalam ingatan, sejarah mencatat, pertempuran Laut Aru antara Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) melawan Belanda yang terjadi di perairan Maluku pada 15 Januari 1962. Dalam peristiwa yang kini diperingati sebagai Hari Dharma Samudera tersebut, Yos Sudarso gugur sebagai pahlawan bangsa.
Sebelum melarungkan karangan bunga, pasukan yang menggunakan pakaian dinas upacara dengan seragam berwarna putih yang merupakan tenue yang biasa dipakai saat upacara resmi itu menggelar upacara Hari Dharma Samudera bertempat di Halaman Mako Lanal Jalan Malahayati komplek Perkantoran Bukit Pelangi.
Komandan Lanal Sangatta selaku Irup membacakan amanat Kepala Staf Angkatan Laut pada peringatan Hari Dharma Samudera tahun ini.
“Sejarah panjang perjuangan bangsa juga telah membentuk dan melahirkan semangat patriotisme, semangat rasa cinta kepada bangsa dan negara melampaui kecintaan kepada dirinya sendiri dan juga kiranya momentum peringatan hari Dharma Samudera kali ini kiranya memacu kita untuk menghayati, meresapi dan meneladani nilai-nilai patriotisme, heroisme serta kepemimpinan yang telah diwariskan oleh para pejuang-pejuang samudera dalam pengabdiannya kepada bangsa dan negara tercinta,” ucapnya dengan lantang.
Lebih lanjut, “Meskipun tantangan yang kita hadapi hari ini tidak persis sama dengan masa yang lalu, namun prinsip dan nilai-nilai kepahlawanan tidak akan pernah berubah, apapun tantangan yang kita hadapi sekarang dan yang akan datang, kapanpun tugas negara memanggil, akan kita pertaruhkan jiwa dan raga di bawah panji merah putih. Selaras dengan semangat “JALESVEVA JAYAMAHE”, justru di laut kita jaya,” lanjutnya.
“Saya berharap agar setiap peringatan hari dharma samudera dapat menginspirasi bangsa indonesia untuk terus membangun dan membangkitkan kembali kejayaan sebagai bangsa pelaut, bangsa yang irama nafasnya seiring dengan irama gelombang samudera,” tukas komandan mengakhiri amanatnya.
Danlanal I Komang Nurhadi berujar upacara peringatan hari Dharma Samudera dilakukan untuk mengenang dan memperingati para pahlawan bahari yang gugur dalam pertempuran di laut. Beberapa pertempuran laut yang pernah terjadi pada masa lalu diantaranya:
1. pertempuran Selat Bali.
2. pertempuran Laut Sapudi.
3. pertempuran Laut Cirebon.
4. pertempuran Teluk Sibolga.
5. pertempuran Laut Aru.
6. Kapal Selam Nanggala 402.
“Kita juga meminta agar melalui peringatan hari dharma samudera 2022 ini marilah kita semua berdoa dan memohon semoga keikhlasan dan pengorbanan para pahlawan samudera mendapatkan balasan dengan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa,” tutupnya. (JK)