Indahnya Narkata Dibalik Rimba Desa Benhes Kutim
JEJAKKHATULISTIWA.CO.ID, KUTAI TIMUR – Dibalik lebatnya hutan rimba Desa Behes Kecamatan Muara Wahau Kabupaten Kutim ternyata menyimpan indahnya objek wisata Air Terjun Narkata, Narkata nama ini lebih populer jika dibandingkan nama aslinya Air Terjun Embang Lemun. Air Terjun ini berada di kawasan konsesi perusahaan kayu logging PT Narkata Rimba.
Kepala Dinas Pariwisata Nurullah mengatakan objek wisata Air Terjun Narkata bisa menjadi alternatif pelesir bagi yang bosan dengan laut atau gunung. Wisata alami lekat dengan wisatawan yang suka memacu adrenalin, karena memiliki tantangannya tersendiri.
“Selain dimanjakan pemandangan air terjun yang eksotis, wisatawan juga akan disuguhi rindang dan asrinya pepohonan di sekitar lokasi. Salah satu tujuan pengunjung favorit untuk datang kesini yaitu berfoto dengan latar Air Terjun Narkata,” katanya.
Wisatawan juga dapat menikmati kolam renang alami yang cocok untuk menyegarkan diri melepas penat setelah perjalanan panjang menuju Air Terjun Narkata. Paduan air terjun yang indah dan panorama alam yang hijau bisa menyegarkan mata dan pemandangan jiwa.
Untuk menuju kesana, Nurullah memaparkan Berangkat dari Ibukota Sangatta perjalanan dimulai menuju Kecamatan Rantau Pulung, lanjut ke Desa Tepian Langsat Bengalon dan terus menuju jalur Muara Wahau. Total jarak tempuh yang diperlukan sekira 4 jam lamanya. Setelah tiba di Desa Benhes wisatawan dapat melanjutkan perjalanan menuju camp logging PT Narkata Rimba, melintasi jalur Hutan Tanaman Industri (HTI) sekira 2 jam.
“Rasa lelah itu akan terbayarkan dengan keindahan alamnya,” imbuhnya.
Diharapkan objek wisata Air Terjun Narkata ini mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal melalui pengelolaan yang melibatkan komponen masyarakat sekitar dengan tetap memperhatikan keasrian dan kelestarian lingkungan tersebut.
“Dengan adanya promosi wisata yang kita lakukan semoga dapat memanggil para wisatawan baik lokal maupun nasional untuk datang ke sini sehingga dengan adanya kunjungan maka perputaran ekonomi kerakyatan dapat kembali hidup,” tandasnya. (JK)