Pelaksanaan PPKM Kukar Diperpanjang, Ketua DPC PUTRI Kukar Harap Pemda Kaji Ulang
Jejakkhatulistiwa.co.id, Kukar- Pelaku usaha di Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kaltim mulai resah. Pasalnya Pemerintah Daerah (Pemda) Kukar mengeluarkan surat edaran (SE) Bupati terkait perpanjang waktu pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang terhitung sejak (10/2/2021) hingga batas waktu yang akan ditentukan.
Kemudian berdasarkan hasil evaluasi lebih lanjut Satgas penanganan Covid-19 Kukar membatasi aktivitas dan masuknya orang dari luar daerah ke Muara Badak. Dengan adanya aturan tersebut akhirnya berimbas kepada pengelola usaha hingga yang terkecil dimana mereka mencari pemasukan dari adanya kunjungan para wisatawan.
Ketua DPC PUTRI Kukar, Ahmad. Menurutnya dengan adanya PPKM sangat berdampak pada perputaran ekonomi para pelaku usaha. Sektor pariwisata tentu tersudutkan dengan adanya penambahan kasus Covid-19 di Kukar. Dirinya meminta agar Pemerintah Kukar mengkaji ulang hal tersebut.
“Kita mendukung apapun keputusan pemerintah untuk menekan penyebaran angka penularan Covid-19. Namun di satu sisi coba dikaji kembali. Tidak membatasi orang masuk, jika pun dibatasi hanya jam berkunjungnya saja misalnya. Dan pengecekan suhu tubuh bagi pengunjung jika diatas 37 derajat maka disuruh pulang,” ujarnya Rabu (10/2/2021).
Imbas dari perpanjangan PPKM pada industri pariwisata karena pariwisata bisa dapat hasil atau pemasukan di Sabtu-Minggu (weekend) namun di waktu tersebut pengunjung dari luar di larang datang ke Muara Badak lantas bagaimana nasib para penjual kecil mereka pun bertahan hidup dari adanya pengunjung yang datang.
Akibat perpanjangan PPKM para pelaku usaha terbagi dalam beberapa kelompok, kuat, setengah kuat (bertahan), setengah pingsan, mati suri, dan mati (bangkrut). Para pengusaha tentu membutuhkan relaksasi dari pemerintah agar tetap bisa bertahan dengan pola perpanjangan PPKM yang baru saja diterbitkan.
“Apakah PPKM ini sudah tepat tanpa harus mematikan sepihak seperti pelaku usaha. Harus ada evaluasi dan monitoring sehingga perekonomian dapat digerakkan kembali dalam waktu singkat,” imbuhnya.(Jk)