KutimPemerintahanTerkini

Pemberdayaan Masyarakat, SPNF SKB Kutim Gelar Pelatihan Vokasi

JEJAKKHATULISTIWA.CO.ID, KUTIM- Sebanyak 41 peserta yang terdiri dari 2 laki-laki dan 39 perempuan mengikuti program kegiatan pelatihan pastry dan bakery pada satuan pendidikan non formal (SPNF) sanggar kegiatan belajar (SKB) Kutim. SPNF SKB yang menggelar pelatihan vokasi bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan layanan pendidikan melalui kursus dan pelatihan agar terciptanya pemberdayaan masyarakat. Senin (29/11/2021).

Menurut Sri Rejeki, Kepala SKB Kutim melalui pelatihan vokasi ini memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, dan menumbuhkan sikap mental wirausaha dalam mengelola potensi diri dan lingkungan yang dapat dijadikan bekal untuk berwirausaha dan merintis berdirinya usaha mandiri yang dibimbing oleh mitra usaha.

Dengan menghadirkan 8 orang narasumber diantaranya, Syahrir Kadisdik Kutim, Sudirman Latif Disnakertrans, Wenadianto Dinas Koperasi dan UMKM, Aji Nazaruddin Disperindagkop, Al Fadli DPM-PTSP, Yohana Fransiska, Sangatta Marketing, Dewi Yuliana Rumah Lubna, dan dari BANK BPR.

“Dari pelatihan ini kita menyasar kepada anak usia sekolah tidak sekolah atau lulus tidak melanjutkan, dan warga masyarakat yang menganggur atau tidak memiliki pekerjaan,” ujarnya.

Syahrir, Kepala Dinas Pendidikan menyebutkan peserta harus betul-betul mengikuti pelatihan dengan baik dan serius agar mendapatkan keterampilan dan keahlian yang memadai. Menurutnya, keterampilan yang dimiliki dari hasil kegiatan ini akan menjadi modal berharga ketika ingin membuka lapangan kerja ataupun mencari pekerjaan.

“Ini salah satu perhatian dari Bapak Bupati kita untuk pergerakan ekonomi kerakyatan, hendaknya diikuti dengan baik apalagi yang namanya usaha pastilah ada tantangan, pesan saya nantinya produk yang dihasilkan harus disertai dengan lisensi atau kemasan yang menarik dan terbaik,” pungkasnya.

Ardiansyah Sulaiman, Bupati Kutim yang membuka acara pelatihan program kegiatan pelatihan pastry dan bakery menyampaikan bahwa angka kemiskinan di Kutim meningkat dalam beberapa tahun belakangan ini. Padahal progam pemerintah berjalan sesuai yang tertera dalam APBD Kutim bahkan kegiatan tersebut hampir semua ada, baik yang merupakan program dari dinas ataupun yang disebar dari pokok pikiran anggota dewan.

Bahkan kata Bupati Kutim, kehadiran instansi untuk menata program dan mengentas kemiskinan. Bagaimana memberi kepada masyarakat hal yg produktif sehingga kegiatan yang produktif itu dampaknya dapat mengatasi kemiskinan karena mereka yang terlibat itu masuk dalam angka kemiskinan.

“Saya senang bahwa mereka yang hadir ada diusia yang produktif dan kriteria nya tidak melanjutkan sekolah, pertanyaan kenapa ? Tapi tak perlu diungkapkan, intinya setalah mengikuti pendidikan vokasi ini maka akan menghambat peningkatan angka kemiskinan,” katanya.

Intinya, lanjut Ardiansyah bahwa mereka nantinya akan memproduksinya secara mandiri dan memiliki pendapatan agar mampu mengurangi angka kemiskinan, mampu menghidupi keluarganya dengan finansial yang cukup. Disnakertrans juga harus mencetak 10 ribu tenaga kerja pertahunnya, kenapa ? karena agar semua tidak terjebak atau ketergantungan dalam dunia kerja di perusahaan tetapi mencetak lapangan kerja sendiri seperti di SKB ini.

“Diharapkan Dinas Koperasi dan UMKM berikan mereka kesempatan berkembang menghidupkan UMKM nya berikan mereka pancing agar berkembang dan disambut Disperindag, bagi mereka yang produknya memenuhi syarat maka berikan peluang,” tukasnya. (JK)

Editor

Menyajikan berita yang aktual dan terpercaya

Related Articles

Back to top button
error: Content is protected !!