AdvetorialKutimTerkini

Produksi Hasil Perikanan Kutim Menurun Selama Pandemi

JEJAKKHATULISTIWA.CO.ID, KUTIM-
Hasil produksi perikanan di perairan Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kaltim selama satu tahun terakhir mengalami penurunan. Banyak faktor yang menyebabkan hasil tangkapan menurun. Salah satunya adanya pandemi Covid-19 yang sempat membuat ruang gerak para nelayan terbatas karena adanya pembatasan kegiatan.

Pada tahun 2019 sebelum bencana Covid-19 masuk ke Indonesia pencapaian produksi hasil perikanan mencapai 10.842,90 ton.
Sementara pada tahun 2020 awal mula pandemi melanda Indonesia produksi hasil perikanan susut menjadi 8,085.61 ton atau sekitar 2.7 persen.

“Penurunan data produksi perikanan laut disebabkan cuaca, dimana angin laut dan ombak membuat nelayan tidak melaut. Begitupun penurunan produksi budidaya terjadi karena pada awal tahun kesulitan air dan pertengahan hingga akhir tahun terdapat curah hujan yang tinggi sehingga banjir. Serta adanya Covid-19 dan pembatasan kegiatan,” papar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kutim, Ayub.

Ia pun menyampaikan, produksi hasil perikanan meliputi sembilan kategori yakni. Perikanan laut yang menghasilkan 5.086 ton pada tahun 2019 dan pada 2020 menjadi 4.976 ton, perikanan perairan umum dari 1.200 ton menjadi 1.178 ton, tambak dari 920 ton menjadi 30.62 ton.

Kemudian, hasil kolam dari 1.284 ton menjadi 495 ton, budidaya pantai sawah dari 1.389 menjadi 869 ton, untuk rumput laut dari 774 ton menjadi 372 ton, jaring apung tawar dari 35 ton menjadi 15 ton, dan jaring tancap tawar dari 70 ton kini menjadi 20 ton.

“Sementara yang meningkat hanya keramba dari 84 ton menjadi 127 ton. Sehingga jumlah produksi hasil perikanan Kutim selama 2019 ke 2020 dari 10.842 menjadi 8.085,” jelasnya.

Ia pun berharap produk hasil perikanan di Kutim dapat kembali meningkat seperti tahun-tahun sebelumnya. Meskipun ada aturan jarak dalam penangkapan ikan kecil hanya sejauh lima mil, sementara kapal besar sejauh 15 mil keatas.(ADV/JK)

Editor

Menyajikan berita yang aktual dan terpercaya

Related Articles

Back to top button
error: Content is protected !!