Sinergitas serta Kerjasama, Dalam Penyelesaian Stunting
JEJAKKHATULISTIWA.CO.ID – Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kutai Timur (DPPKB Kutim) berkolaborasi dalam menekan angka stunting.
Kepala Dinas PPKB Kutim Achmad Junaidi, menyatakan, bahwa penting kerjasama lintas sektoral untuk mempercepat penurunan stunting di wilayah Kabupaten Kutai Timur.
Hal itu Ia sampaikan pada Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31. Di momentum itu pula dengan komitmen bersama dalam menurunkan angka stunting, penting kiranya sinergitas dan kolaborasi dari semua pihak agar dalam menjawab tantangan ini dapat kita hadapi dengan seksama tidak lain guna menyelamatkan para generasi penerus yang akan datang.
“Keluarga yang kuat dan sejahtera harus dimulai dari memastikan anak-anak terbebas dari stunting, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang, ” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, poin terpenting adalah laporan dari TPPS, mengenai penurunan yang signifikan terkait jumlah keluarga berisiko stunting di Kutim. Hasil Audit Kasus Stunting (AKS) menunjukkan bahwa pada Juni 2024, terdapat 15.576 keluarga yang berisiko stunting, menurun dari 19.900 keluarga pada semester kedua tahun 2023.
Hingga September 2024, Penurunan ini terus berlanjut, dengan jumlah keluarga berisiko turun menjadi 12.362 keluarga. Dengan begitu ada penurunan total 7.538 keluarga berisiko stunting dalam setahun terakhir.
Di sisi lain, jumlah anak yang terindikasi stunting, juga menunjukkan tren yang menggembirakan.
Pasalnya, di bulan Juni tahun 2024, tercatat 1.801 anak stunting di Kutim tersebar di 18 kecamatan. Memasuki bulan September 2024, jumlahnya turun menjadi 1.748 anak.
“Penurunan ini merupakan hasil dari kerja keras bersama. Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tapi juga masalah sosial yang perlu penanganan berkelanjutan,” ucap Junaidi.
Selain itu, kepada berbagai pihak yang telah berkontribusi aktif dalam program percepatan penurunan stunting. Termasuk para kepala desa, tokoh masyarakat, dan mitra perusahaan seperti PT Indexim Coalindo, PT GAM, PT Pamapersada Nusantara, dan PT Indominco Mandiri, pihaknya memberikan penghargaan, salah satu bentuk dan sebagai apresiasi atas kontribusi dalam menangani stunting.
Achmad Junaidi juga menegaskan, bahwa kunci dari semua ini adalah tidak lain kolaborasi dan sinergitas dari berbagai pihak. Tanpa adanya itu, menuntaskan masalah stunting, agaknya sedikit berat dan rumit.
“Pelibatan berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat, sangat diperlukan. Kami berharap lebih banyak lagi lembaga dan perusahaan yang terlibat secara aktif dalam upaya ini, ” tuturnya.
Dengan adanya dukungan penuh dari berbagai pihak, Kutim optimis dapat terus menurunkan angka stunting, dengan begitu menciptakan keluarga yang lebih sejahtera, dan memastikan generasi mendatang tumbuh sehat dan cerdas dapat direalisasikan.
Terakhir, Kutim berencana memperkuat program edukasi dan penyuluhan bagi ibu hamil dan balita, serta memastikan penggunaan alat antropometri yang standar.
Tak hanya itu, kemudian juga ada jaminan intervensi gizi dilakukan dengan baik melalui program-program yang telah ada seperti PMT dan Dapur Dahsat.
Sebagai informasi, acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, seperti Sekretaris Kabupaten Rizali Hadi yang datang mewakili Pj Bupati Kutim H M Agus Hari Kesuma. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Dr Sunarto, pimpinan dan anggota DPRD Kutim, serta mitra-mitra kerja yang berperan dalam program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting.