Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Disdikbud Kutim Tambah Alokasi Anggaran
JEJAKKHATULISTIWA.CO.ID — Demi peningkatan kualitas pendidikan. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur (Disdikbud Kutim). menambah alokasi anggaran secara signifikan pada tahun 2024.
Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono, menyampaikan bahwa lonjakan anggaran di berbagai sektor pendidikan dan kebudayaan ini mencerminkan komitmen pemerintah daerah untuk mendukung visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Kutim.
Pada tahun 2023, kata Mulyono, Disdikbud telah menganggarkan Rp22 miliar untuk bantuan seragam dan buku sekolah. Pada 2024, jumlah ini dinaikkan menjadi Rp27 miliar.
“Kenaikan anggaran ini bentuk kepedulian kami untuk menunjang pendidikan yang lebih baik di Kutim, memastikan siswa di daerah ini mendapatkan sarana pendidikan yang memadai,” ungkap Mulyono saat diwawancarai usai rapat bersama Komisi D DPRD Kutim, Rabu (6/11/2024).
Selain itu, anggaran beasiswa melalui program Beasiswa Kutim Tuntas juga meningkat signifikan. Dari Rp5,5 miliar pada 2023, anggarannya menjadi Rp21,75 miliar pada 2024. Kenaikan ini ditujukan untuk memperluas jumlah penerima dan besaran dana beasiswa yang diterima siswa.
“Di 2023, siswa SD menerima Rp750 ribu per siswa, sedangkan pada 2024 dinaikkan menjadi Rp1 juta. Bagi siswa SMP, dari Rp1,25 juta menjadi Rp1,5 juta. Ini adalah komitmen kami untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kutim,” lanjut Mulyono.
Anggaran bantuan operasional sekolah (BOS) juga naik dari Rp8,7 miliar pada 2023 menjadi Rp19 miliar pada 2024. Penambahan ini diharapkan membantu sekolah, baik negeri maupun swasta, dalam memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari.
“Untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga pengajar, anggaran seragam bagi guru pun dinaikkan dari Rp2,2 miliar menjadi Rp3,3 miliar. Selain itu, insentif bagi guru dan tenaga kependidikan non-PNS ditingkatkan hingga 50 persen untuk memotivasi mereka dalam menjalankan tugasnya,” ujarnya.
Pemkab Kutim juga fokus pada pembangunan sarana prasarana pendidikan. Mulyono menyebutkan bahwa anggaran untuk pembangunan fasilitas sekolah melonjak dari Rp200 miliar pada 2020 menjadi Rp432 miliar pada 2024. Anggaran ini digunakan untuk memperbaiki dan membangun sarana belajar agar siswa dapat belajar dengan nyaman.
Selain itu, Disdikbud Kutim merencanakan akses internet bagi semua sekolah di wilayah Kutim pada 2024. Fasilitas ini diharapkan mampu mendukung proses belajar mengajar yang lebih interaktif dan berbasis teknologi.
Disdikbud juga mengusung program peningkatan pemahaman keagamaan di enam sekolah sebagai percontohan, bekerja sama dengan Ummi Foundation di Surabaya. Program ini menyediakan pendidikan agama yang komprehensif bagi siswa SD dan SMP di Kutim.
“Kami menyediakan ruang bagi semua agama untuk mengajarkan kitab suci, berharap anak-anak memahami nilai agama sebagai bekal menghadapi tantangan era digital,” ujar Mulyono.
Berbagai program pendidikan ini mendapat apresiasi dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Pada 2023, Disdikbud Kutim meraih penghargaan sebagai panji terbaik se-Kaltim di bidang pendidikan. Penghargaan ini diharapkan menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di Kutim. (Fbt)