AdvetorialKutai TimurParlementerTerkini

Satu Sumur Bor Mampu Hidup 20 KK, Namun Pokir Itu Ditolak

JEJAKKHATULISTIWA.CO.ID, Kutai Timur – Air memegang peranan yang sangat penting dan menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu dibutuhkan sarana dan prasarana yang sesuai dengan standar mutu untuk mendapatkan sumber air, salah satunya yang berasal dari air tanah. Namun hal itu tidak dapat direalisasikan lantaran ada rekomendasi dari Kejaksaan agar pengadaan sumur bor dikurangi dulu. Padahal satu sumur bor mampu menghidupi 20 kepala keluarga (KK).

Hal itulah yang disampaikan Anggota DPRD Kutim dari Komisi D, Yuli Sa’pang, ia mengaku bukan tak menepati janji namun ada regulasi yang harus dipatuhi.
“Tidak sedikit anggota dewan menganggarkan program tersebut melalui pokok pikiran (pokir), namun pengadaan itu harus ditiadakan,” imbuhnya.

Ia mengaku telah mengajukan enam titik sumur bor, namun usulan tersebut ditolak lantaran tidak diperbolehkan. Padahal, kebutuhan air dari sumur bor sangat besar kegunaannya, terutama bagi masyarakat Kecamatan Bengalon.

“Infonya pipa PDAM TTB di Bengalon kan bocor, membuat penyaluran air bersih terhambat. Sehingga mereka harus mengambil air sungai di Bengalon kemudian diberi tawas agar airnya bersih, padahal kita ketahui penggunaan tawas dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan iritasi bagi mereka yang kulitnya sensitif,” akunya.

Bahkan ia mengatakan, pentingnya akses air bersih bagi kehidupan harusnya menjadi komitmen utama kepemerintahan dalam mewujudkan energi berkeadilan dimana air merupakan kebutuhan utama masyarakat yang harus dipenuhi juga. 

“Kendala lainnya juga, kalau dulu bebas saja mau buat sumur bor dimana saja, tapi sekarang harus ada bukti surat hibah dari pemilik lahan, jika tidak kan akan jadi masalah,” tandasnya.k (adv/jk)

Editor

Menyajikan berita yang aktual dan terpercaya

Related Articles

Back to top button
error: Content is protected !!