AdvetorialDPRD Kutim

Wakil Ketua DPRD Kutim Minta PT KPC Perhatikan Warga Jika Terjadi Pengalihan Jalan

JEJAKKHATULISTIWA.CO.ID, Kutai Timur – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Arfan, memberikan tanggapan tegas terkait isu pengalihan jalan umum poros Sangatta – Bengalon oleh PT Kaltim Prima Coal (KPC).

Saat diwawancara wartawan Arfan menekankan pentingnya PT KPC untuk bertanggung jawab penuh atas pembebasan lahan dan warung-warung usaha warga yang nantinya akan terdampak oleh rencana pemindahan jalan tersebut.

Isu pengalihan jalan umum poros Sangatta – Bengalon oleh PT KPC telah menimbulkan kekhawatiran dan keprihatinan di kalangan masyarakat Kutai Timur.

Wakil Ketua DPRD Kutim, Arfan, menyampaikan bahwa pihaknya sangat memperhatikan masalah ini dan memandang penting untuk menuntut tanggung jawab dari PT KPC dalam menghadapi dampak sosial dan ekonomi dari rencana pengalihan jalan tersebut.

“Imbasnya kan itu ada beberapa pemukiman warga, disitu ada warung-warungnya, saya mungkin orang yang pertama merasakan dampaknya itu, kita kan tiap hari lewat situ,” ujarnya. Kamis (20/07).

Arfan juga menekankan pentingnya proses dialog yang transparan dan inklusif antara PT. KPC dengan pihak-pihak terkait, termasuk masyarakat setempat dan pemerintah daerah.

Dia menegaskan bahwa kepentingan masyarakat harus menjadi prioritas utama dalam setiap pengambilan keputusan terkait proyek besar seperti ini.

“Saya berharap bahwa KPC jangan diam, liat situasi warga disitu, paling tidak itu harus dibebaskan jangan dipindah jalanya, baru warganya tidak diperhatikan,” tegasnya

Mengutip Kaltimtoday.co Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Veridiana Huraq Wang menyampaikan bahwa agenda pengalihan atau pemindahaan jalan oleh perusahaan memang akan terjadi di beberapa titik di Kalimantan Timur, termasuk salah satunya adalah pemindahan jalan yang akan dilakukan oleh PT.KPC.

“Tapi kami menekan agar jalan itu supaya cepat ditangani, karena kiri-kanannya sudah tambang. PT KPC itu kalau mau dibilang ada kesalahan, ya ada. Sebab mereka menambang sudah sampai ke bibir jalan. Jadi rawan longsor,” tegasnya. (Erw)

Editor

Menyajikan berita yang aktual dan terpercaya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
error: Content is protected !!